[UPDATE] Batasi Mobilitas! Kasus COVID-19 Tambah 2.604, Tertinggi DKI

Dalam sehari ditemukan 1.484 kasus COVID-19 di Jakarta

Jakarta, IDN Times - Warga di Jakarta dan sekitarnya harus mulai membatasi mobilitas, sebab kasus harian COVID-19 terus menanjak. Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, dalam waktu 24 jam ada 2.604 kasus virus corona di Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 1.484 kasus ditemukan di Jakarta. 

Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kasus harian yang dilaporkan pada Kamis kemarin, 20 Januari 2022, yakni 2.116. Kasus hari ini juga menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir. 

Dengan penambahan ini, total kasus COVID-19 di Indonesia sejak awal 2020 yakni 4.280.248. Meski begitu, kasus harian kematian tetap rendah.

Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, dalam 24 jam ada dua pasien yang meninggal akibat COVID-19. Maka, total jumlah warga yang meninggal akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 144.201. 

Tetapi, hal lain yang juga perlu diwaspadai yakni kasus aktif COVID-19 yang ikut menanjak seiring dengan kenaikan kasus harian. Kasus aktif menjadi indikator jumlah orang yang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. 

Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, jumlah kasus aktif bertambah 1.791, hingga total saat ini menjadi 14.119 kasus. 

Sementara itu, kasus sembuh hari ini bertambah 811, sehingga total jumlah kasus sembuh dari COVID-19 di Indonesia jadi 4.121.928.

Dari sebaran tersebut, berapa banyak yang merupakan kasus impor dan transmisi lokal?

1. Kasus harian COVID-19 tertinggi di Jakarta, mayoritas transmisi lokal

[UPDATE] Batasi Mobilitas! Kasus COVID-19 Tambah 2.604, Tertinggi DKIMonumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Satgas Penanganan COVID-19, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus harian tertinggi. Jumlah kasus yang disebabkan transmisi lokal mencapai 1.298. Sedangkan kasus impor yakni 186. Hal ini menandakan kini penularan kasus COVID-19 paling tinggi terjadi di lingkungan masyarakat. 

Sementara, Jawa Barat jadi provinsi dengan transmisi lokal COVID-19 kedua paling tinggi. Jumlah kasus transmisi lokal mencapai 503. Sementara, kasus impor dilaporkan ada dua. 

Di bawah Jabar, terdapat Provinsi Banten dengan transmisi lokal mencapai 326 kasus. Sedangkan kasus impor mencapai 14. 

Sementara, kasus impor tertinggi ditemukan di Provinsi DKI Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyatakan, perang melawan COVID-19 segera dimulai lagi. Apalagi kasus COVID-19 di Jakarta kembali naik. Menurutnya, tinggal menunggu waktu untuk tersebar ke wilayah lain. 

Baca Juga: Luhut: Jangan ke Luar Negeri Dulu jika Masih Ingin Hidup saat Pandemik

2. Sebanyak 1,3 juta orang telah menerima vaksin dosis ketiga

[UPDATE] Batasi Mobilitas! Kasus COVID-19 Tambah 2.604, Tertinggi DKIPetugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pengendara di pelayanan vaksinasi secara Layanan Tanpa Turun atau Drive Thru di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (1/7/2021). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sementara, jumlah warga yang telah menerima vaksin dosis ketiga atau booster mencapai 1.357.642. Pada hari ini warga yang menerima dosis booster hanya 4.247. Padahal, pemerintah mengatakan ingin menggenjot vaksinasi booster khususnya di wilayah Jadebotabek agar bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19, khususnya varian Omicron. 

Sedangkan, jumlah warga yang telah menerima vaksin dua dosis mencapai 123.167.273. Angka ini masih jauh dari target pemerintah untuk mencapai kekebalan kelompok yakni 208.265.720. 

3. Positivity rate harian mencapai 1,30 persen

[UPDATE] Batasi Mobilitas! Kasus COVID-19 Tambah 2.604, Tertinggi DKIIlustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sementara, hal lain yang mengkhawatirkan yakni tingkat positif harian yang melonjak menjadi 1,30 persen. Hal ini menandakan transmisi virus Sars-CoV-2 mulai kembali tinggi. 

Sedangkan, jumlah orang yang menjalani tes COVID-19 pada hari ini mencapai 200.180. Mayoritas dites dengan swab antigen yakni mencapai 168.626. Jumlah warga yang mengikuti tes swab PCR mencapai 31.445.

Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksi Februari-Maret, Luhut Imbau Perkantoran WFH

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya