[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Masih Tinggi, Tembus 2.122

Sudah tiga hari berturut-turut kasus harian di atas 2.000

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali dalam situasi penularan tinggi COVID-19. Hal itu ditandai dengan kembali meningkatnya kasus harian COVID-19 secara signifikan. 

Mengutip data dari Satgas Penanganan COVID-19 pada Jumat (5/5/2023), kasus harian bertambah 2.122. Ini merupakan hari ketiga berturut-turut kasus harian COVID-19 tembus angka 2.000-an.

Pada Kamis kemarin, kasus harian bertambah 2.417. Sedangkan, Rabu kemarin, kasus harian bertambah 2.647. Maka, per hari ini, akumulasi kasus COVID-19 sejak Maret 2020 telah mencapai 6.784.170. 

Sementara, kasus kematian harian juga tergolong tinggi yakni 20 jiwa. Angka kematian harian ini lebih rendah dibandingkan jumlah pasien yang meninggal pada Kamis kemarin yaitu 32 jiwa. Akumulasi warga yang meninggal akibat COVID-19 sejak Maret 2020 mencapai 161.404. 

Sedangkan, kesembuhan harian bertambah 1.146. Akumulasi pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19 mencapai 6.604.857. 

Angka lain yang mengkhawatirkan yakni kasus aktif yang kembali meningkat menjadi 17.909. Padahal, kasus aktif menjadi indikator jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit. 

Di daerah mana kasus harian tertinggi ditemukan di tingkat nasional?

1. Kasus harian COVID-19 tertinggi di tingkat nasional ada di DKI Jakarta

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Masih Tinggi, Tembus 2.122Monumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara, data dari Satgas Penanganan COVID-19 menunjukkan kasus harian tertinggi ditemukan di DKI Jakarta yakni 697 kasus. Sedangkan, di bawahnya terdapat 415 kasus dan Jawa Timur 326 kasus. 

Dua provinsi yakni Gorontalo dan Sulawesi Utara melaporkan tidak ada penambahan kasus harian COVID-19 dalam 24 jam terakhir. Sedangkan, kasus kematian harian tertinggi ditemukan di Jawa Timur yakni 7 pasien. Lalu, di bawahnya ada Jawa Tengah dengan 5 pasien yang meninggal. 

Sedangkan, DKI Jakarta melaporkan 3 pasien yang meninggal akibat COVID-19. 

Baca Juga: Usai Lebaran, Kasus COVID-19 di Kabupaten Tangerang Naik Drastis

2. Positivity rate harian tembus 10,99 persen

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Masih Tinggi, Tembus 2.122ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, berdasarkan data satgas, jumlah warga yang mengikuti tes COVID-19 dalam 24 jam terakhir mencapai 19.311. Sebanyak 14.667 warga mengikuti tes swab antigen, lalu 4.594 warga tes dengan swab PCR dan sisa 50 dengan TCM. 

Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah angka positivity rate harian menembus angka 10,99 persen. Angka itu menunjukkan penularan COVID-19 di masyarakat saat ini sangat tinggi. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus COVID-19 dikatakan terkendali bila angka positivity rate di bawah 5 persen. 

3. Kemenkes imbau masyarakat lebih hati-hati terhadap penularan COVID-19

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Indonesia Masih Tinggi, Tembus 2.122ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Sementara, kenaikan kasus COVID-19 paska libur Idul Fitri 2023 ini turut diakui oleh Kementerian Kesehatan. Mereka juga mengakui bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupacy ratio (BOR) mengalami kenaikan 7,47 persen.

Kasus kematian harian pun diakui ikut meningkat. Pada 28 April 2023, ada 37 pasien yang meninggal akibat COVID-19. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dan waspada terhadap ancaman penularan COVID-19. Syahril mengatakan upaya pencegahan paling efektif yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker saat sakit dan saat berada di kerumunan. 

"Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan kesehatan dan daya tahan tubuhnya, patuh dan disiplin mematuhi aturan pemerintah serta saling mengingatkan sesama untuk disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujar Syahril. 

Pihaknya juga mendorong seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi COVID-19 baik dosis lengkap maupun booster.

Baca Juga: Waduh Kasus COVID-19 Ngegas Usai Lebaran, Kemenkes Wanti-wanti Prokes

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya