[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Taiwan Tertinggi di Dunia

Otoritas Taiwan bersiap untuk hadapi 100 ribu kasus harian

Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 di Taiwan kondisinya semakin mengkhawatirkan. Menurut data dari World O Meter per Kamis, (9/6/2022), kasus harian COVID-19 di Taiwan sudah menembus angka 80.223.

Sementara, kematian hariannya mencapai 159 jiwa. Ini menempatkan Taiwan sebagai negara ketiga tertinggi di dunia untuk kasus kematian hariannya. 

Bila dulu Taiwan sulit ditemus oleh virus Sars-CoV-2, maka, kini akumulasi kasus COVID-19 di sana telah mencapai 2,6 juta. Sedangkan sebanyak 1 juta lebih warga berhasil pulih dari COVID-19. 

Sementara, menurut laporan Majalah Time edisi 5 Mei 2022 lalu, otoritas kesehatan di Taiwan tengah bersiap menghadapi kasus harian yang bakal muncul hingga 100 ribu. Angka itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan proyeksi semula bahwa kasus harian di Taiwan diprediksi mencapai 45 ribu. 

Sementara, jumlah WNI yang terinfeksi virus Sars-CoV-2 di Taiwan telah mencapai 419 orang. Sebanyak 270 pasien di antaranya dalam kondisi stabil meski masih dirawat. 

Lalu, apa strategi Taiwan dalam menghadapi kasus harian yang diprediksi bakal mencapai 100 ribu?

1. Taiwan ubah strateginya yang selama ini diterapkan dalam 2 tahun terakhir

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Taiwan Tertinggi di DuniaIlustrasi Suasana Taipei, Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Sementara, Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang mengatakan bahwa otoritas di negaranya bakal memberlakukan cara yang berbeda dari metode yang selama ini diterapkan dalam dua tahun terakhir. Dalam cara terbarunya, otoritas kesehatan bakal meminta warga yang tak menunjukkan gejala atau hanya terpapar dengan gejala ringan, maka bisa melakukan isolasi mandiri di rumah. Hal itu dianggap bermanfaat untuk merawat anak-anak yang sudah lebih dulu terpapar virus Sars-CoV-2. 

Di sisi lain, kontak erat dengan orang yang tertular COVID-19, hanya butuh karantina selama tiga hari. Bukan lagi 10 hari seperti aturan semula. Selain itu, waktu karantina bagi pendatang asing dipangkas dari semula 10 hari menjadi tujuh hari.

PM Su mengatakan pergeseran metode ini bukan berarti Taiwan meminta warganya agar bisa hidup berdampingan dengan COVID-19. "Virus tidak akan dibiarkan untuk terus menyebar tanpa dipantau," kata dia. 

Baca Juga: [UPDATE] Kematian Harian COVID-19 di Taiwan Paling Tinggi di Dunia

2. Taiwan tak akan lagi memberlakukan lockdown

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Taiwan Tertinggi di DuniaIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, PM Su memastikan tidak akan lagi ada lockdown dalam pendekatan baru ini. Meski demikian, otoritas kesehatan Taiwan bakal tetap memantau perkembangan kasus-kasus dengan gejala berat. 

Mantan Wakil Presiden Taiwan yang juga epidemiolog, Chen Chien-jen mengatakan otoritas di negaranya harus menemukan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik warga Taiwan. Apalagi varian Omicron dinyatakan bahaya di Taiwan. 

"Protokol apapun untuk mengatasi Omicron maka harus secara situasional diubah-ubah sesuai dengan situasi pandemik atau karakteristik virus tersebut," kata Chen. 

Menurut, pengajar sejarah di Vassar College, New York, Wayne Soon, penyebab melonjaknya kasus Omicron di Taiwan karena masih banyak kaum lansia di sana yang menentang vaksin COVID-19. "Masih ada kelompok yang merasa bahwa mereka tidak akan tertular COVID-19 ketika Taiwan nol kasus. Kini, mereka merasa tidak perlu vaksin COVID-19," katanya lagi. 

3. Daftar 10 negara dengan kasus harian COVID-19 tertinggi di dunia

[UPDATE] Kasus Harian COVID-19 di Taiwan Tertinggi di Duniailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Berikut adalah daftar 10 negara dengan kasus harian tertinggi di dunia di mana datanya bersumber dari World O Meter dalam waktu 24 jam terakhir. 

  1. Taiwan: 80.223 kasus baru
  2. Amerika Serikat: 77.204 kasus baru
  3. Korea Utara: 54.620 kasus baru
  4. Prancis: 53.802 kasus baru
  5. Brasil: 49.614 kasus baru
  6. Jerman: 42.047 kasus baru
  7. Australia: 33.208 kasus baru
  8. Italia: 22.361 kasus baru
  9. Jepang: 15.519 kasus baru
  10. Inggris: 13.884 kasus baru

Baca Juga: [UPDATE] COVID-19 di Taiwan Melonjak, Lebih Tinggi Dibanding 2020

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya