Usai Viral, Mayor Teddy Tak Lagi Pakai Baju Timses Prabowo-Gibran

KSAD Jenderal Maruli sebut akan siapkan SOP

Jakarta, IDN Times - Sesi debat perdana capres pada 12 Desember 2023, masih meninggalkan perbincangan di ruang publik. Salah satunya sosok ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang tidak lagi mengenakan baju yang sama dengan pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut dua.

Mayor Teddy Indra Wijaya kini mengawal Prabowo mengenakan kemeja berwarna putih. Posisi berdiri pun tidak lagi membaur dengan tim sukses Prabowo-Gibran. Ia memilih berdiri di antara timses paslon nomor urut satu dan dua. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Kristomei Sianturi tidak bersedia memberikan komentar, apakah perubahan outfit Mayor Teddy lantaran ada instruksi langsung dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.

Ketika IDN Times menanyakan apakah  Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disusun KSAD Maruli bisa diakses publik, Kristomei menyebut, publik bisa mengakses dokumen apapun selama tidak diklasifikasikan rahasia. 

"Segala sesuatu yang klasifikasinya tidak rahasia atau unclassified bisa diakses (oleh publik)," kata dia melalui pesan pendek, Minggu, 24 Desember 2023. 

1. Direktur Imparsial tagih janji Panglima TNI yang bakal tindak prajurit yang tak netral

Usai Viral, Mayor Teddy Tak Lagi Pakai Baju Timses Prabowo-GibranDirektur IMPARSIAL, Gufron Mabruri saat hadir di program Gen Z Memilih. (Tangkapan layar YouTube IDN Times)

Sementara, Direktur Imparsial, Gufron Mabruri, menagih janji Panglima TNI yang akan menindak pelanggaran yang dilakukan anggotanya. Dalam pandangannya, dengan adanya perubahan outfit yang dikenakan Mayor Teddy, menguatkan dugaan ada prosedur yang dilanggar. 

"Secara tidak langsung bisa dibaca begitu (ada prosedur yang dilanggar)," ujar Gufron melalui pesan pendek kepada IDN Times, kemarin. 

Sebelumnya, Imparsial dan LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu mendesak Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menunjukkan komitmen dan langkah nyata dalam menjaga netralitas prajurit TNI di tengah perhelatan Pemilu 2024. Hal ini termasuk dugaan pelanggaran yang dilakukan Mayor Teddy. 

"Panglima TNI harus memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan. Panglima TNI harus memberikan efek jera agar TNI aktif tidak terlibat dalam dukungan politik pada pemilu 2024," katanya. 

Gufron menambahkan sikap Mabes TNI yang sudah menyatakan tidak ada pelanggaran pada kasus Mayor Teddy, mencerminkan komitmen TNI terkait netralitas dalam Pemilu 2024 hanya sebatas janji dan sulit dipercaya. 

"Karena dalam kasus ini saja, Mabes TNI bersikap permissif," tutur dia. 

Sikap Mabes TNI tersebut, kata Gufron, justru semakin menguatkan dugaan publik kekuasaan menggunakan seluruh instrumen negara untuk pemenangan kontestasi 2024. Tujuannya, tak lain untuk melanggengkan kepentingan rezim penguasa. 

Baca Juga: Keberadaan Mayor Teddy Dipermasalahkan, KSAD Maruli Bikin SOP Ajudan

2. KSAD Maruli buat SOP bagi prajurit TNI yang ditugaskan menjadi ajudan

Usai Viral, Mayor Teddy Tak Lagi Pakai Baju Timses Prabowo-GibranAjudan Prabowo, Mayor Teddy Indrawijaya ketika ikut duduk di barisan timses Prabowo-Gibran saat debat capres. (Dokumen Twitter)

Mayor Teddy menjadi sorotan usai debat perdana capres yang digelar pada 12 Desember 2023 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU RI). Mayor Teddy yang merupakan prajurit TNI aktif justru mengenakan outfit yang sama dengan paslon dan tim sukses nomor urut dua.

Selain itu, ketika debat digelar, Mayor Teddy juga terekam kamera melakukan gestur jari yang menunjukkan angka dua. Padahal, ASN, TNI, dan Polri dilarang menunjukkan pose yang merujuk ke nomor-nomor tertentu. 

Alhasil, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak akan membuat aturan dan petunjuk teknis bagi prajurit TNI AD yang ditugaskan sebagai ajudan serta pengawal. 

"Jadi, aturan teknis itu akan memuat petunjuk detail bagi prajurit-prajurit yang saat ini bertugas sebagai ajudan, pengawal mengenai apa yang boleh dan tak boleh dilakukan saat melaksanakan tugasnya selama proses pemilu," ujar Maruli dari keterangan tertulis pada 20 Desember 2023. 

Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Kristomei Sianturi kembali menegaskan, kehadiran Mayor Teddy pada acara debat capres tersebut murni sebagai ajudan Menhan Prabowo Subianto.

"Kehadiran dia bukan dalam rangka mendukung paslon tertentu serta tidak mewakili institusi TNI atau TNI AD," ujar Kristomei. 

3. TNI AD siap tegur prajurit bila ditemukan pelanggaran

Usai Viral, Mayor Teddy Tak Lagi Pakai Baju Timses Prabowo-GibranKepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen TNI Kristomei Sianturi (IDN Times)

Sementara, Bawaslu sudah menyatakan Mayor Teddy bukan bagian dari tim kampanye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sehingga, kehadirannya pada debat putaran pertama itu sebagai pengamanan. 

"Kami telah menelusuri bahwa Saudara Mayor Teddy Indra Wijaya bukan merupakan pelaksana tim kampanye. Jadi, Beliau bukan tim pelaksana kampanye," kata Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, di kantor Bawaslu pada 19 Desember 2023. 

Kristomei pun menyatakan, TNI baru bergerak untuk mengambil tindakan lanjutan terhadap Mayor Teddy berdasarkan putusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Jika ditemukan adanya pelanggaran, maka akan kami tegur dan diproses sesuai aturan, hukum dan perundangan yang berlaku," ujar perwira tinggi di TNI AD tersebut. 

Ia pun menggarisbawahi, SOP dan petunjuk teknis yang akan dibuat KSAD Maruli bukan semata-mata untuk Mayor Teddy. Aturan tersebut juga berlaku bagi prajurit TNI AD lainnya. Sehingga, tidak ada area abu-abu seandainya ada prajurit TNI AD lainnya yang ditugaskan menjadi pengawal kandidat pada pemilu.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/ubAP7eaY4Sc

Baca Juga: Mayor Teddy Ikut Kawal Debat Capres, Kubu AMIN Sentil Prabowo

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya