[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'

Faldo akan ikut Pilgub Sumbar di tahun 2020 dan diusung PSI

Jakarta, IDN Times - Di akhir tahun 2019, politikus muda Faldo Maldini mengambil langkah berani. Ia memutuskan keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah membesarkan namanya dan ikut mengusungnya ketika di pemilu legislatif April 2019.

Memang ia belum berhasil di pileg pertama yang diikutinya. Namun, namanya masuk ke dalam jajaran politikus muda yang patut diperhitungkan dan memiliki masa depan cerah di masa mendatang. 

Keputusan Faldo keluar dari PAN bersamaan dengan dirilisnya iklan di harian ternama di Sumatera Barat, Singgalang bahwa ia hendak membidik kursi gubernur di Pilgub 2020. Bedanya, ia malah diusung oleh parpol baru yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

Iklan yang diletakan di halaman depan harian tersebut memuat wajah Faldo yang diusung PSI dan slogan untuk pilgub mendatang yakni "Sumangaik Baru" atau bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia "Semangat Baru."

Kepada IDN Times secara blak-blakan, Faldo mengaku memang mengincar kursi gubernur. Itu semua ia pertimbangkan dengan matang usai melihat survei dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh warga Sumbar. 

"Sumangaik baru itu sebuah platform, cara baru untuk menghadirkan kepemimpinan di Sumbar yang jauh lebih cepat," ujar mantan Wakil Sekjen PAN itu ketika berkunjung ke IDN Media HQ di area Gatot Subroto pada (20/10) lalu. 

Keputusan politikus kelahiran 9 Juli 1990 itu tergolong berani. Sebab, ia memutuskan ikut pilgub Sumbar usai sebelumnya kalah mengikuti pileg 2019. Belum lagi nama PSI belum dikenal di Sumbar. Faldo mengaku jalannya lebih mulus apabila ikut pilgub dengan diusung oleh PAN. 

Ingin menantang status quo menjadi salah satu alasan mengapa ia tertarik untuk ikut kontestasi di Sumbar pada 2020 mendatang. Ia ingin membuktikan anak muda pun bisa mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Pasalnya mimpi Faldo itu terhalang UU Pemda nomor 32 tahun 2004, yang menyebut usia untuk menjadi kepala daerah minimal 30 tahun. Sedangkan, untuk menjadi calon wakil kepala daerah minimal berusia 25 tahun. 

Itu sebabnya, ia dan dua politikus muda lainnya yakni Tsamara Amany dan Rian Ernest ikut menggugat aturan itu ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Lalu, bagaimana nasib mimpi Faldo apabila hakim MK menolak gugatannya? Berapa banyak modal yang disiapkan oleh Faldo untuk terjun ke dalam pilgub? Yuk, simak obrolan IDN Times dengan Faldo sebelum ia menyampaikan pidato politiknya pada Minggu malam (27/10). 

1. Kamu sudah memutuskan akan ikut pilgub di Sumatera Barat. Posisi apa yang hendak diincar?

[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'IDN Times/Alya Dwi Achyarini

Yang jelas kita kerja dulu, karena kan politik kerja jangka panjang, semuanya akan diukur dari hasil kerja kita lewat survei. Tentu kalau kami boleh menyampaikan rasa optimistis, kami akan kerja maksimal. Sebab, buat saya yang paling penting untuk meyakinkan masyarakat agar memiliki spirit yang sama yaitu "sumangaik baru", artinya semangat baru. 

Jadi, saya ingin bekerja secara maksimal terlebih dahulu, nanti kita lihat di survei mudah-mudahan apabila angkanya bagus, Allah memperkenankan saya ingin maju menjadi cagub. PSI kan juga merupakan partai yang tidak memiliki kursi di Sumatera Barat. 

Kita akan lihat apakah partai-partai ini sesuai dengan keinginan masyarakat bukan sesuai keinginan para elit. Sumangaik baru adalah tentang itu. 

Baca Juga: Ikut Pilkada di Sumbar, Politikus Faldo Maldini Pilih Mundur dari PAN

2. "Sumangaik baru" adalah cerita Faldo seorang politikus muda yang ingin mencoba peruntungan di kursi Gubernur Sumbar?

Bukan mencoba peruntungan sih, tapi lebih ke kerja untuk membangun Sumatera Barat, membawa ide, visi dan program. Yang saya tawarkan membawa spirit. Sumangaik baru itu sebuah platform, cara baru untuk menghadirkan kepemimpinan di Sumbar yang jauh lebih cepat. 

Karena kalau melihat angkanya, sekarang di Sumbar cukup menyedihkan. 

3. Angka apa yang menyedihkan?

Data-data pencapaiannya, pembangunannya yang agak lebih melambat. Jadi, kami ingin menawarkan itu. 

4. Program apa yang hendak ditawarkan oleh kamu nanti di tahun 2020 bagi warga Sumatera Barat?

[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'(Faldo Maldini mundur dari PAN) Istimewa

Kami punya program yang akan saya sampaikan di pidato politik pada 27 Oktober. Ada live streamingnya juga di akun YouTube.

5. Tapi, kamu sudah mengidentifikasi permasalahan apa yang dialami oleh warga Sumbar? Apa itu?

Kita perlu menghadirkan Sumbar yang seperti dulu saat menghasilkan tokoh-tokoh seperti Bung Hatta, Sjahrir, dan Tan Malaka. Terbukti Sumbar adalah daerah yang menjadi lokomotif pembangunan dan kepentingan Indonesia. Masinisnya orang Sumbar. 

Hari ini, kita melihat orang Sumbar tak lagi jadi masinis, bahkan kita cenderung di belakang atau gerbong terakhir. Sumangaik baru adalah jalan di mana Sumbar nantinya bisa berkontribusi dalam pembangunan di masa depan. "Jalan Lain untuk Masa Depan Indonesia", itu judul pidato saya. 

6. Apa yang membuat Faldo berani untuk maju di pilgub 2020? Sedangkan, di pileg 2019 pun tidak lolos?

[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'(Iklan Faldo hendak maju Pilkada Sumbar) www.twitter.com/@PolJokesID

Saya ingin membentuk sebuah budaya politik yang baru. Budaya politik yang membawa gagasan dan tawaran-tawaran pikiran untuk masyarakat. Contohnya seperti pidato politik. Itu contoh yang sederhana. 

Ini merupakan kultur bagi masyarakat bisa menguji pikiran-pikiran kandidatnya. Apa yang sih yang dia bawa, dia ngomong apa sih, mau dibawa ke mana sih Sumatera Barat dalam artian daerah 15 hingga 20 tahun ke depan? Apa sih yang akan dia selesaikan? Jadi, kita gak lagi adu kuat di masalah uang atau elit atau kawan. Jadi, rakyat harus dapat posisi untuk menentukan pilhan mereka. 

7. Bukankah ide tanpa modal saja, belum bisa untuk diterapkan di pilkada di Indonesia?

Ya, itu lah yang kita tawarkan, karena kami ingin mendobrak itu. Sumangaik baru tentang itu. Ini kan baru dengan cara-cara yang realistis. Bahwa politik yang progresif, berkemajuan yang enlighting. Itu yang kami harapkan. 

Terlepas dari apa pun, saya tetap percaya masyarakat Indonesia atau masyarakat Sumatera Barat adalah publik yang cerdas. Masyarakat yang tidak mau menerima begitu saja. Kita kan bangsa petarung. 

8. Bagaimana caranya menghadapi tantangan agar publik Sumbar memilih Faldo nanti? Toh, kamu mengatakan sendiri PSI kurang dikenal di daerah sana?

Rakyat. Pada akhirnya, orang akan melihat apa yang dibawa oleh partai, kadernya, dan oleh orang-orang yang diusung adalah sebuah partai. Bukan lagi mengenai status quo. Sumangaik lama itu adalah tentang status quo. Orang yang hanya ingin hidupnya begitu-begitu saja, gak kok ada orang yang ingin melawan itu. Ada orang yang ingin mencoba mendobrak itu. 

9. Apakah sempat ada tawaran yang datang dari PAN sendiri supaya pas di Pilgub Sumbar 2020 bareng dengan PAN saja? Sempat muncul pembicaraan itu?

Ada (tawaran itu) dan saya menghargai. PAN adalah partai yang membesarkan nama saya, memberikan saya banyak kesempatan. Namun, pada kali ini, saya ingin memastikan, yang sedang saya lakukan adalah sesuai dengan cita-cita. 

10. Tidak kah lompatannya terlalu jauh? Ketika gagal di pileg lalu mencoba di pilgub? Mengapa tidak mencoba step by step misalnya dengan ikut pemilihan Walkot dulu?

[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'IDN Times/Alya Dwi Achyarini

Mengapa tidak (langsung mencoba)? Kan ini sumangaik baru, karena ini kebaruan yang sedang kita coba bawa. Hal-hal yang bagi sebagian orang, ini gak make sense Faldo, dan saya ingin menerobos itu. Sebab, kalau bukan saya, siapa lagi yang akan melakukannya. Anak muda yang seharusnya bertanggung jawab dengan ini semua. 

11. Ketika kamu mencoba untuk di pilgub tapi tidak terpilih, kamu sudah siap dengan konsekuensi itu?

Sudah siap sekali. Justru tawaran kita diterima, kalau kita kalah berarti kita belum berhasil meyakinkan publik dan itu biasa saja. Dalam demokrasi kan pilihannya menang dan kalah, kecuali ada pilihan lain. 

Tapi, yang jelas dengan sebuah ide, semangat, tawaran baru, mudah-mudahan ini akan mengubah cara kita berpolitik. 

12. Anak muda yang mau menembus kontestasi demokrasi kan biasanya dari segi modal belum kuat. Dari mana kamu akan memperoleh modal itu?

Ya, itu lah sumangaik baru. Ini bukan tentang banyak-banyakan uang, kawan, bukan tentang banyak-banyakan elit yang bersama kita, tapi ini tentang masyarakat. Politik kan begitu. 

13. Tapi, sudah menyiapkan modal itu dong, pastinya?

Ya, di Indonesia dengan ketidak jelasan biaya politik, maka suka gak suka (harus tetap menyiapkan). Tapi, yang jelas kami akan transparan, karena sudah banyak support dari publik, pihak-pihak yang sepakat dengan sumangaik baru. Akan ada portal untuk crowd funding yang mungkin nanti akan dilaunching juga ketika pidato nanti dan lebih berpartisipatif. 

14. Kamu kan juga sedang melayangkan judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas minimal menjadi seorang kepala daerah. Bagaimana kalau JR itu ditolak oleh hakim MK?

[WANSUS] Faldo Maldini: Saya Mau Dobrak Pilgub dengan 'Sumangaik Baru'IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Putusan itu kan memang sifatnya final dan binding. Tapi, publik akan melihat bahwa anak Indonesia yang berusia di bawah 30 tahun ternyata belum bisa jadi gubernur. 

15. Apa pesan kamu bagi anak muda di Indonesia yang juga ingin mengikuti rekam jejak kamu dengan terjun jadi kepala daerah untuk membuat perubahan?

Ayo bersatu apa pun partainya. Ini tentang Indonesia, tentang masa depan. Ini tentang kita, yang akan menghadapi ini kan kita semua. Ini kan demi anak dan cucu kita. Masak kita gak memperjuangkan mereka sih?

Mari kita sama-sama sepakat untuk bekerja keras, sepakat untuk menyatukan pendapat bahwa kontestasi pilkada itu biasa. Kalau nanti lebih banyak anak muda yang maju dan bertarung pun itu akan lebih baik. Jadi, justru ini adalah politik yang kita harapkan. 

Kan seperti yang disampaikan dalam pidatonya Pak Jokowi bahwa di tahun 2045 nanti, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Toh, apabila ada anak muda yang mencoba (maju jadi kepala daerah) ya tolong didukung lah. 

16. Kalau dikaitkan dengan aturan-aturan yang membatasi tadi dan kini diajukan di MK?

Kami pada prinsipnya menyerahkan kepada hakim MK. Kami tidak mungkin mengintervensi MK. Tapi, yang jelas kita berjuang, kita sampaikan argumentasinya. Kami ingin anak muda Indonesia di masa depan punya kesempatan di dunia politik. Jika anak muda sudah dapat kesempatan di dunia politik, insyaallah akan terbuka juga kesempatan di bidang lain yang diperoleh anak-anak muda. 

Baca Juga: Bahas soal Korupsi, Faldo Maldini: Efek Ketidakjelasan Biaya Politik

Topik:

Berita Terkini Lainnya