Yudo Harap KSAL Baru Segera Ditunjuk agar Tak Lagi Rangkap Jabatan

"Begitu saya menjabat rangkap ini tidak mudah"

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono berharap Presiden Joko "Jokowi" Widodo bisa segera menunjuk Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) baru. Yudo ingin bisa fokus ke jabatan barunya sebagai Panglima TNI. Sementara, kini, Yudo diketahui masih merangkap posisi Panglima TNI dan KSAL. 

Ia mengaku tidak mudah untuk bisa fokus terhadap dua posisi yang kini diembannya. "Mudah-mudahan KSAL yang baru bisa segera ditetapkan dan dilantik karena begitu saya menjabat rangkap, ini tidak mudah. Dari Kotama (Komando Utama) TNI AL (berikan) laporan, belum lagi Kotama TNI laporan semua, terus gimana ini? HP-nya pecah ini menerima laporan banyak sekali," ungkap Yudo ketika memberikan sambutan saat exit briefing sebagai KSAL di hadapan ratusan personel TNI AL dan dikutip dari kantor berita ANTARA pada Kamis, (22/12/2022). 

Ia sudah resmi menjadi Panglima TNI ketika dilakukan upacara serah terima jabatan di Mabes TNI, Cilangkap pada Selasa, (20/12/2022). Namun, Yudo terpaksa masih harus rangkap jabatan sementara waktu. 

Di sisi lain, Yudo mengatakan dengan adanya jabatan yang ia rangkap, pembawa acara di exit briefing pun menjadi kesulitan apakah sebaiknya menyebutnya sebagai Panglima TNI atau KSAL. 

"MC pun bingung Panglima TNI selaku KSAL, gimana itu? Nanti bingung lho Panglima TNI selaku KSAL. KSAL yo KSAL. Panglima TNI yo panglima TNI," tutur dia yang direspons tawa oleh para prajurit TNI AL. 

"Ya karena saya masih menjabat KSAL sehingga saat ini, saat ini manggilnya apa kira-kira?" tanya Yudo. 

"Panglima," jawab prajurit yang hadir.

"Yo Panglima TNI. Moso enggak Panglima TNI," katanya lagi. 

Lalu, siapa yang berpotensi menggantikan Yudo dan menempati posisi KSAL?

1. Enam perwira tinggi di TNI AL berpotensi menjadi KSAL

Yudo Harap KSAL Baru Segera Ditunjuk agar Tak Lagi Rangkap JabatanAsrena Kasal Laksda TNI Muhammad Ali (kedua dari kanan) ketika memberikan keterangan pers di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara, menurut Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas, ada enam perwira bintang tiga yang berpotensi menjadi KSAL dan menggantikan Yudo. Ia mengatakan bila Jokowi mempertimbangkan perwira TNI AL yang pernah bekerja di lingkungan di Istana, maka ada dua nama yang berpotensi.

Mereka adalah Irjen TNI Letnan Jenderal (Mar) Bambang Suswantono dan Komandan Kodiklatal Letjen (Mar) Suhartono. Keduanya tercatat pernah bertugas menjadi Komandan Paspampres. Namun, menurut Anton, sejauh ini KSAL belum pernah dijabat oleh perwira tinggi Marinir. 

"Itu kalau pertimbangannya adalah sosok yang pernah bekerja untuk ring 1. Karena hal itu pernah terjadi saat penunjukkan Marsekal Hadi Tjahjanto dan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Begitu pula juga penunjukkan Jenderal (Pol) Listyo Sigit sebagai Kapolri," tutur dia. 

Namun, bila pertimbangannya merujuk pada kecenderungan pola pos jabatan sebelum menjadi KSAL, maka peluang tersebut bisa menjadi milik Wakil KSAL, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono. "Sejauh ini, terkait riwayat jabatan sebelum menjabat KSAL di era reformasi, sosok Wakil KSAL mendominasi dengan 38,5 persen," ujarnya. 

Sementara, bila mempertimbangkan usia pensiun yang panjang, maka Jokowi bisa memilih sosok Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Muhammad Ali. Ali baru memasuki masa pensiun pada April 2025. 

Sosok Pangkoarmada I, Laksamana Madya TNI Herru Kusmsanto juga masih berpotensi mengisi posisi KSAL bila mempertimbangkan kedekatan dengan Panglima TNI sebelumnya. 

Baca Juga: Jokowi Belum Tunjuk KSAL Baru, Yudo Terpaksa Rangkap Jabatan Sementara

2. KSAL baru adalah hak prerogatif presiden

Yudo Harap KSAL Baru Segera Ditunjuk agar Tak Lagi Rangkap JabatanPanglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika memberikan exit briefing sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) di Balai Samudera pada Rabu, 21 Desember 2022. (www.instagram.com/@marinir_tni_al)

Sementara, saat ditanya siapa sosok perwira tinggi TNI AL yang hendak ditunjuk oleh Jokowi, Yudo menyebut hal tersebut sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden. "Kan, bapak presiden sudah bicara bahwa calon KSAL itu Pati bintang tiga. Bukan bintang satu atau bintang dua," kata Yudo. 

Selain itu, Yudo mengaku bangga karena akhirnya bisa terpilih menjadi Panglima TNI. Ia tercatat adalah Panglima TNI ketiga dari matra Angkatan Laut (AL).

"Yang pertama, pasti bangga lah karena (dipercaya) jabatan tertinggi di TNI. Namun, di samping itu kami juga memiliki beban yang besar. Tadinya, saya memiliki tanggung jawab di Angkatan Laut tapi sekarang juga harus memiliki tanggung jawab di Angkatan Darat dan Angkatan Udara," ungkap Yudo dengan mengenakan pakaian dinas upacara khas TNI AL berwarna putih pada siang ini.

3. Yudo tak mempermasalahkan jabat Panglima TNI kurang dari setahun

Yudo Harap KSAL Baru Segera Ditunjuk agar Tak Lagi Rangkap JabatanPanglima baru TNI, Laksamana Yudo Margono (kanan) dan Jenderal Andika Perkasa (kiri) saat upacara sertijab pada Selasa, 20 Desember 2022. (www.instagram.com/@marinir_tni_al)

Lebih lanjut, Yudo mengatakan tak pernah memikirkan durasi jabatan yang dia emban kini sangat singkat. Ia lebih memilih tetap fokus dan optimal dalam menjalankan tugas.

Menurut dia, bila fokus ke durasi jabatan yang hanya 11 bulan, justru bisa menurunkan semangatnya sebagai pengguna kekuatan di instansi TNI. "Saya itu dari dulu tidak pernah berpikir (durasi jabatan). Yang penting tugas berikutnya saya kerjakan dengan maksimal dan optimal. Saya tidak pernah berpikir nanti hanya setahun (menjabat), beberapa bulan dan sebagainya," kata Yudo. 

"Jadi, itu tidak perlu dipikirkan. Karena kalau itu yang selalu ada di benak kita, maka akan terbentuk pemikiran 'alah, (posisi) ini cuma setahun.' Malah tugasnya gak selesai-selesai," lanjut dia.

Ia pun memohon kepada publik agar tak lagi meributkan soal durasi jabatannya sebagai Panglima baru TNI. Ketika Jokowi menunjuknya menjadi Panglima TNI, ia sudah tahu dan mempertimbangkan hal tersebut.

Yudo menyebut, Jokowi sadar betul ia bakal memasuki masa pensiun dari TNI pada 1 Desember 2023.

"Jadi, gak perlu lagi ditanyakan 'gimana, Pak, ini masa kerjanya hanya setahun?' Artinya, ayo, kita bersama-sama TNI bersinergi dengan masyarakat untuk menjaga negara ini," ujarnya.

Perkara durasi jabatan Yudo kerap jadi sorotan lantaran muncul kekhawatiran visi dan misi yang pernah dipaparkan mantan Pangkogabwilhan I itu bisa terwujud semuanya. Dua di antara visi Yudo yang pernah disampaikan ketika melalui uji kepatutan dan kelayakan di komisi I DPR yakni TNI akan menjadi prajurit yang lebih humanis dan menjalani hidup sederhana

Baca Juga: Resmi Jadi Panglima, Yudo Bangga Capai Karier Tertinggi di TNI

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya