Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan peningkatan angka kematian pasien COVID-19 pada Juli lalu mencapai 348 persen bila dibandingkan Juni 2021. Dia menyebut, kenaikan tersebut menjadi rekor tertinggi selama pandemik.

“Dalam waktu satu bulan terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebesar penambahan absolutnya yaitu 27.409, meningkat 348 persen atau empat kali lipat lebih tinggi daripada jumlah kematian yang ada di bulan Juni,” jelas Dewi dalam keterangannya yang disiarkan langsung di kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (4/8/2021).

1. Angka kematian pada awal 2021 sempat menurun

Suasana TPU Rorotan, Jakarta Utara. (IDN Times/Athif Aiman)

Selanjutnya, Dewi memaparkan di Januari hingga April 2021, tren kematian pasien COVID-19 sempat menurun sebesar 14 persen. Kemudian dari Februari ke Maret penurunannya mencapai 22 persen. Lalu, Maret ke April penurunan mencapai 6,91 persen.

“Mulai terjadi peningkatan dari April ke bulan Mei. Ada peningkatan kematian, absolutnya 552, secara persentase 12,27 persen,” terang Dewi.

2. Puncak angka kematian pada Juli 2021 terjadi pada akhir bulan

Sejumlah tenaga kesehatan membawa lilin untuk memberi penghormatan terakhir kepada mendiang Liza Putri Noviana di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/6/2021). Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Untuk angka kematian pada Juli, Dewi menjelaskan jumlahnya selalu meningkat setiap minggu. Dia menyampaikan, di pekan pertama Juli angka kematiannya meningkat 4.440 orang. Pekan kedua sebanyak 6.300 orang, pekan ketiga sebanyak 8.300 orang, dan pekan keempat 11.076 orang.

“Yang kalau kita lihat secara rata-rata artinya, di pekan terakhir Juli, dalam satu hari terjadi kematian rata-rata 1.582 orang. Ini yang kita lihat ternyata naik terus. Nanti bulan Agustus masuk evaluasi yang berbeda. Harapannya sudah semakin turun,” ucap Dewi.

“Tapi di Juli, ternyata peak jumlah kematian terjadi pada akhir pekan di bulan Juli 2021,” tambahnya.

3. Satgas harap angka kematian bisa turun pada pekan kedua Agustus

Pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara (4/7/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Kendati angka kematian Juli meningkat, Dewi berharap pada pekan kedua Agustus jumlah pasien COVID-19 yang meninggal akan menurun.

“Kurang lebih sekitar pekan kedua Agustus harapannya angka kematian sudah turun. tapi lagi-lagi, ada yang berbeda antara mobilitas ditekan dengan angka kasus. Itu korelasinya positif. Tapi dengan angka kematian ini ada korelasi positif di sana, berkaitan dengan jumlah orang yang datang ke rumah sakit dalam waktu bersamaan,” kata Dewi.

Editorial Team