Satgas Harap Pandemik COVID-19 Berubah Jadi Endemik pada 2022

19 Agu 2021, 19:00 WIB

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Penanganan Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan harapannya agar pandemik virus corona bisa berubah menjadi endemik pada 2022. Namun, menurut Wiku, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kondisi itu terpenuhi.

"Dengan instrumen pengendalian PPKM saat ini, ditambah lagi 3M, 3T, dan vaksinasi di tiap Kab/Kota, diharapkan kondisi tersebut bisa tercapai (pandemik jadi endemik pada 2022), dengan syarat kolaborasi pemerintah dan masyarakat harus bisa mensukseskan kebijakan yang telah ada," ujar Wiku dalam siaran di YouTube BNPB, Kamis (19/8/2021).

1. Wiku jabarkan syarat pandemik jadi endemik

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Wiku menyebutkan endemik adalah situasi ketika kondisi kasus COVID-19 lebih terkendali, meski memang virus corona yang jadi sumber COVID-19 tidak hilang sepenuhnya. Dia juga menyebut ada beberapa hal yang mengindikasikan perubahan pandemik menjadi endemik ini.

"Hal-hal yang dapat mengindikasikan pandemik jadi endemik, yaitu jika kekebalan masyarakat meningkat terhadap virus, seiring dengan adanya aksleerasi vaksinasi maupun infeksi alamiah, sehingga angka perawatan dan kematian menurun," ujar Wiku.

2. Pemerintah masih berupaya menggenjot vaksinasi

Default Image IDN

Hingga kini, pemerintah Indonesia masih berupaya menggenjot vaksinasi bagi masyarakat. Per Kamis (19/8/2021) ini, Satgas COVID-19 mencatat ada 853.437 orang yang menerima vaksinasi pertama. Total penerima vaksinasi pertama hari ini mencapai 56.045.931 orang.

Satgas juga melaporkan 965.180 orang menerima vaksinasi tahap dua hari ini sehingga total yang menerima vaksinasi tahap kedua mencapai 30.368.525 orang. Secara total, Satgas menargetkan sasaran vaksinasi menembus angka 208.265.720 orang.

3. Kasus positif COVID-19 di 25 provinsi turun pekan ini

Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wiku mengungkapkan bahwa terjadi penurunan kasus positif COVID-19 di 25 provinsi pekan ini. Jawa Barat jadi provinsi dengan penurunan kasus positif terbanyak. diikuti DKI Jakarta, dan Jawa Timur.

"Provinsi yang paling banyak mengalami penurunan kasus positif COVID-19 minggu ini adalah Jawa Barat turun 7128 kasus, DKI Jakarta turun 5201 kasus, Jawa Timur turun 4407 kasus, Kalimantan Timur turun 2959 kasus, dan NTT turun 2866 kasus," ujar Wiku.