Cuma Satu Jalan ke Luar yang Bisa Dipakai di KRI Nanggala-402

Hilangnya KRI Nanggala-402 sudah jadi sorotan dunia

Jakarta, IDN Times - Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 telah menyedot perhatian internasional. Sejumlah media luar negeri, telah menyoroti insiden ini.

Salah satunya adalah media asal Australia, ABC. Secara khusus, mereka menyoroti kasus ini.

Bahkan, salah satu jurnalisnya yang memang bertugas secara khusus dalam sistem pertahanan dan militer, Andrew Greene, melontarkan sebuah cuitan dan menjelaskan seperti apa detail dari sistem keselamatan KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Bantu Cari KRI Nanggala-402, Kapal Singapura 3 Hari Baru Tiba di Bali

1. Sudah jadi sorotan internasional

Greene, melalui cuitannya, menyatakan karena KRI Nanggala-402 masih merupakan kelas 209 yang orisinal, sistem keselamatannya masih begitu minim.

Jalan keluar darurat cuma ada satu, yakni hanya menggunakan menara kapal selam tersebut. Tak ada kursi keselamatan pula di kapal selam ini.

Masih dalam cuitannya, Greene menuturkan masalah hiperbarik atau ketersediaan oksigen yang harus diperhatikan.

"Situasinya terlihat suram. KRI Nanggala-402 adalah salah satu yang orisinal dari kapal selam kelas 209. Tak ada kursi penyelamat. Jalan keluar cuma menggunakan menara dengan cuma menampung empat orang dalam waktu bersamaan, dan masalah hiperbarik terhadap kru," cuit Greene di akun twitternya @AndrewBGreene.

2. Kelas 209 jadi yang paling populer di dunia

Cuma Satu Jalan ke Luar yang Bisa Dipakai di KRI Nanggala-402Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

KRI Nanggala-402 merupakan salah satu dari dua kapal selam pertama yang dimiliki TNI AL. Kapal selam ini, merupakan produksi perusahaan Jerman, Howal Deutsche Werke, Kiel, 1977 silam.

Kapal selam ini memang menjadi salah satu yang paling populer dan digunakan di sejumlah negara. Beberapa negara bahkan melakukan modifikasi untuk kapal selam jenis ini.

Salah satunya adalah Korea Selatan yang mengembangkan kapal selam jenis ini menjadi varian baru, Chang Bogo. Korea Selatan memang memiliki sistem pengembangan yang baik untuk kapal selam jenis ini, hingga Indonesia melakukan perawatan untuk KRI Nanggala-402 di sana pula.

3. Harus segera ditemukan

Cuma Satu Jalan ke Luar yang Bisa Dipakai di KRI Nanggala-402Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Hilangnya kontak kapal selam sebenarnya cukup langka terjadi. Sepanjang sejarah, cuma ada sembilan kasus saja sejak 1963 hingga 2003 (rentang waktu 40 tahun) dan dialami oleh Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Rusia.

Kadispenal, Laksma Julius Widjojono, dikutip Kompas TV, menyatakan sebenarnya hilang kontak kapal selam wajar terjadi, namun hanya di bawah tiga jam. Untuk kasus KRI Nanggala-402, memang sudah harus direspons.

Baca Juga: Lokasi KRI Nanggala-402 Sudah Diketahui Berdasarkan Tumpahan Minyak

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya