Satu Tahun Jadi Pemimpin Madiun, Ini yang Dilakukan Maidi-Inda Raya
Madiun, IDN Times - Ada yang tak biasa saat memperingati satu tahun kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah, terutama di Kota Madiun. Di tengah situasi pandemik Covid-19, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, Maidi dan Inda Raya, menggelar acara sederhana dengan melakukan doa bersama pada 29 April 2020 sebagai refleksi satu tahun kepemimpinan mereka.
Maidi dan Inda selalu berupaya keras meyakinkan masyarakat Kota Madiun untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi pandemik Covid-19 selama masyarakat mematuhi berbagai larangan dan anjuran terkait penanganan Covid-19. Sampai saat ini, Kota Madiun baru ditemukan 1 kasus positif Covid-19 meski dikelilingi daerah yang sudah menjadi zona merah.
1. Pemkot Madiun langsung bergerak melakukan percepatan penanggulangan pandemik Covid-19
Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga langsung bergerak untuk percepatan penanggulangan Covid-19, di antaranya merealokasi anggaran pada tahun ini dan membatalkan beragam kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan orang banyak. Perjalanan dinas ASN pun dipangkas.
Realokasi anggaran tahun 2020 Pemkot Madiun berhasil mengumpulkan dana senilai Rp25 miliar. Anggaran tersebut digunakan salah satunya untuk pengadaan 7.478 paket sembako dari Bulog. Paket sembako ini disalurkan sebagai bantuan bagi pekerja informal terdampak Covid-19 yang belum tersentuh bantuan.
“Anggaran itu (Rp25 miliar) cukup. Itu sudah dihitung berdasarkan luasan wilayah dan jumlah penduduk,” ujar Wali Kota Maidi.
2. Pemkot Madiun terus menggencarkan langkah-langkah antisipasi Covid-19
Maidi juga menilai bahwa kepedulian masyarakat Kota Madiun cukup tinggi untuk membantu sesama yang kesulitan, terutama karena terdampak pandemik Covid-19. Hal itu terlihat dari banyaknya donasi dari masyarakat yang masuk ke Pemkot Madiun.
“Saya tidak pernah menyangka, kepedulian masyarakat begitu besar untuk sesamanya. Beginilah perang melawan Covid-19 di Kota Madiun. Yang berperang bukan hanya pemerintah, bukan hanya MaDa (Maidi-Inda), tetapi semua kita gerakkan. Masyarakat tidak hanya ikut berdonasi, tetapi juga saling mengawasi. Setiap ada kecurigaan langsung dilaporkan,” jelasnya.
Maidi selalu menegaskan bahwa pihaknya terus menggencarkan langkah-langkah antisipasi Covid-19. Masyarakat diminta lebih tertib dan disiplin, serta melakukan segala sesuatu dengan mengedepankan keselamatan diri, seperti selalu mengenakan masker sebagai pengaman pertama, jaga jarak, dan rutin melakukan cuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer.
3. Pemkot Madiun juga gencar melakukan penataan wajah kota
Tak hanya soal penanganan pandemik Covid-19, Wali Kota Maidi dan Wakil Wali Kotai Inda Raya juga gencar melakukan penataan wajah Kota Madiun, di antaranya penataan pedestrian di kawasan Jl Pahlawan dan memprioritaskan penataan kawasan kuliner. Pemkot Madiun pun telah merancang pembangunan kawasan pusat kuliner di Jl Rimba Darma.
Pemkot Madiun juga sedang gencar menyulap kawasan lahan parkir Sumber Umis menjadi tempat wisata. Kawasan itu akan dibuat menjadi taman miniatur dunia. Beberapa bangunan ikonis yang akan dibangun di kawasan tersebut di antaranya miniatur Menara Eiffel, miniatur Big Ben Inggris, Kakbah, dan miniatur Menara Zamzam di Makkah. Bahkan, saat ini miniatur Kakbah yang berfungsi sebagai tempat ibadah atau musala sudah selesai dibangun.
Tak hanya itu, Pemkot Madiun juga mendirikan Tugu Pendekar sebagai penegasan bahwa Kota Madiun sebagai Kota Pendekar yang ada di simpang lima Jl Diponegoro, serta pulau jalan di Jl Panglima Sudirman. Uniknya, di pulau jalan ditanami pohon raksasa yang didatangkan langsung dari Nusa Tenggara Timur sehingga orang yang datang akan tahu ketika ada pohon raksasa yang ditanam di tengah jalan berarti mereka sudah tiba di Kota Madiun.
