Jakarta, IDN Times - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji kebijakan yang ditempuh oleh Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi tarif resiprokal yang dirilis oleh Amerika Serikat (AS). Alih-alih melakukan balas dendam dengan meningkatkan nominal tarif serupa bagi produk Negeri Paman Sam, Prabowo memilih untuk melakukan negosiasi.
"Saya kira sudah tepat dan baik dengan lebih memilih negosiasi daripada retaliasi," ujar SBY di akun media sosialnya, dikutip Rabu (9/4/2025).
Ia menyebut, strategi yang dipilih oleh Prabowo sebagai 'dual track strategy' yakni di satu sisi melakukan komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan sisi lainnya mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC. SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengingatkan, ASEAN bukan hanya sudah menjadi masyarakat ekonomi tetapi juga merupakan sandaran dan pasar bersama di sub kawasan.
SBY juga memuji langkah yang diambil oleh Bank Indonesia selaku otoritas moneter yang seiring dengan kebijakan otoritas fiskal. "Kedua institusi itu sama-sama menjaga dan mengamankan nilai tukar rupiah serta saham-saham Indonesia. Menurut saya langkah itu memang diperlukan," katanya.
"Sebab, bila diserahkan ke mekanisme pasar semata, di tengah gonjang-ganjing pasar saham dan mata uang, maka bisa jadi nilai saham dan rupiah kita diganjar secara berlebihan," imbuhnya.