Jeddah, IDN Times - Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab memastikan, Indonesia mampu menyelenggarakan pelaksanaan ibadah haji sekalipun diberi kuota 250 ribu jemaah. Hal ini ditegaskan Saiful saat ditemui di Wisma Kantor Urusan Haji Indonesia, Jeddah, Rabu (22/6/2023).
Asal, kata Saiful, Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota jauh-jauh hari, misal di bulan November atau Desember sebelum musim haji tiba.
"Saya pikir mampu lho, BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji) sangat mampu asal dari awal (diberikan kuota yang jelas), sehingga mitigasinya jelas," ujar Saiful.
Sebab, kata dia, wilayah Indonesia tersebar di 34 provinsi, dan merucut lagi menjadi 14 embarkasi. Nah, kemampuan embarkasi itu berbeda-beda.
"Misal Embarkasi Surabaya mampu dalam sehari 4 kloter, JKS (Jakarta Bekasi) mampu, JKG (Jakarta Pondok Gede) mampu, tapi untuk seperti Padang asramanya gak mampu untuk 4 kloter, ini yang mempengaruhi rotasi di dalam pemetaan kuota atau pemetaan kloter," bebernya.
Pada 2023 ini, Indonesia mendapat kuota haji sebesar 221.000. Kemudian mendapat tambahan kuota 8.000, sehingga total kuota yang diterima Indonesia menjadi 229.000 jemaah. Untuk memberangkatkan semua jemaah tersebut, Saiful mengungkapkan, pemerintah membuat rata-rata antara 16-19 kloter sehari.
"Dan ini alhamdulillah diizinkan slot oleh Garuda sehingga kita bisa mendorong terus," ujarnya.