24 April Hari Angkutan Nasional: Tujuan dan Sejarahnya

Selamat Hari Angkutan Nasional!

Jakarta, IDN Times - Hari Angkutan Nasional diperingati setiap tanggal 24 April untuk memperingati perkembangan sejarah angkutan umum di Indonesia. Angkutan umum merupakan kendaraan yang menggunakan tenaga mesin, tenaga hewan maupun tenaga manusia.

Angkutan umum terdiri dari tiga jenis, yaitu angkutan umum darat, laut dan udara. Angkutan umum darat bisa kita lihat seperti bus, taksi, becak, delman dan ojek. Angkutan umum laut berupa kapal, feri, kapal selam. Sedangkan angkutan umum udara yang biasa dilihat adalah pesawat. Berikut ini adalah sejarah dan tujuan dari dirayakannya Hari Angkutan Nasional. 

Tujuan Hari Angkutan Nasional

24 April Hari Angkutan Nasional: Tujuan dan SejarahnyaIlustrasi bus AKAP saat mudik Lebaran. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Hari Angkutan Nasional bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Dengan memberdayakan transportasi umum, diharapkan dapat memusnahkan kemacetan.

Menggunakan transportasi umum juga sebagai salah upaya untuk menjaga fasilitas umum agar terus tumbuh. Hubungan antara penumpang, penyedia jasa, otoritas dengan budaya ber-angkutan umum semua terkait dan saling mempengaruhi. 

Saat ini, fasilitas angkutan umum sudah banyak berubah. Semua sudah disesuaikan dengan kenyamanan penumpang. Tidak hanya itu, banyak fasilitas angkutan umum yang sudah ramah bagi penyandang disabilitas. Ini tentu saja membuat minat masyarakat semakin bertambah untuk memilih angkutan umum sebagai alat transportasi sehari-hari.

Sejarah Hari Angkutan Umum

24 April Hari Angkutan Nasional: Tujuan dan Sejarahnyamobilkomersial.com

Pada masa penjajahan Jepang, pada tahun 1943. Indonesia memiliki dua jenis angkutan umum, yaitu Jawa Unyu Zigyosha sebagai transportasi pengangkut barang dengan truk dan cikarn Zidosha Sokyoku yang khusus untuk melayani penumpang dengan kendaraan bermotor.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kedua angkutan tersebut dikelola oleh Kementerian Pengelolaan Departemen Perhubungan Indonesia. Dengan pergantian kepemilikan, kedua jenis angkutan tersebut juga mengalami pergantian nama. Jenis angkutan barang, yang awalnya bernama Jawa Unyu Zigyosha menjadi Djawatan Pengangkoetan, sedangkan untuk jenis angkutan penumpang menjadi Djawatan Angkutan Darat.

Beberapa tahun kemudian, kedua angkutan tersebut diintegrasikan pemerintah dalam satu organisasi dengan nama Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia yang disingkat menjadi DAMRI.

Dalam sejarahnya, status kepemilikan DAMRI sering berubah. Seperti pada tahun 1961, status kepemilikan DAMRI beralih menjadi milik BPUN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara) dan sekarang status kepimilikan DAMRI berubah kembali menjadi milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Adanya DAMRI ini berhubungan erat dengan dirayakannya Hari Angkutan Nasional.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Angkutan Mudik Habis untuk Keberangkatan 28-30 April

Itulah sejarah singkat Hari Angkutan Nasional yang selalu diperingati 24 April setiap tahunnya. Semoga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, ya.

Topik:

  • Bella Manoban
  • Cynthia Nanda Irawan
  • Stella Azasya
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya