Haedar Nashir: Buya Syafii Maarif Sedih Sila Ke-5 Pancasila Terlantar

Pancasila tak hanya menjadi retorika, tetapi harus diamalkan

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan, sampai akhir hayatnya, Buya Ahmad Syafii Maarif masih prihatin atas terlantarnya sila ke-5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

"Ketika kita mengupas tentang Pancasila dan demokrasi dalam pemikiran Buya Syafii Maarif yang saya kenal, satu di antara keprihatinan beliau sampai akhir hayatnya yakni tentang mewujudkan sila ke-5 yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia," ungkap Haedar Nashir saat memberikan pidato kunci dalam diskusi bertajuk “Pancasila dan Demokrasi di Indonesia: Menyelami Pemikiran Prof. Ahmad Syafii Maarif", di YouTube CSIS Indonesia, Rabu (29/6/2022).

1. Pancasila bukan hanya menjadi retorika, tetapi harus diamalkan

Haedar Nashir: Buya Syafii Maarif Sedih Sila Ke-5 Pancasila TerlantarKetua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam diskusi "Pancasila dan Demokrasi di Indonesia: Menyelami Pemikiran Prof. Ahmad Syafii Maarif" pada Rabu (29/6/2022). (YouTube/CSIS Indonesia).

Haedar Nashir menceritakan, secara umum, Buya selalu mengingatkan kita tentang Pancasila yang harus diamalkan atau dipraktikkan dalam hidup, bukan menjadi retorika dan dogma.

“Dalam konteks Pancasila secara keseluruhan dari lima sila nya, memang Buya Syafii Maarif mengajak kita selalu untuk membumikan Pancasila dalam kehidupan kebangsaan, termasuk kehidupan bernegara yang diperankan oleh para elite bangsa," ucap Haedar. 

Baca Juga: Setara: Ideologi Pancasila Satu-satunya Cegah Aksi Khilafatul Muslimin

2. Pancasila dan demokrasi akan hidup subur dalam kehidupan kebangsaan

Haedar Nashir: Buya Syafii Maarif Sedih Sila Ke-5 Pancasila TerlantarMantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. IDN Times/ Tunggul Damarjati

Lalu, Haedar mengatakan, Pancasila dan demokrasi akan hidup subur dalam kehidupan kebangsaan. Hal itu dapat terwujud apabila para elite bangsa dan pemimpin di Tanah Air meletakkan Pancasila dalam spektrum pemikiran yang luas.

“Pancasila dan demokrasi sejatinya akan hidup subur dan meluas dalam kehidupan kebangsaan manakala para elite bangsa dan para pemimpin negara ini meletakkan Pancasila dalam sketsa besar, dalam spektrum pemikiran luas,” kata Haedar.

Baca Juga: Jokowi Minta BPIP Sebarkan Ideologi Pancasila Lewat TikTok

3. Perlunya mengintropeksi lebih dalam mengenai Pancasila

Haedar Nashir: Buya Syafii Maarif Sedih Sila Ke-5 Pancasila TerlantarMonumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ( ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Haedar menegaskan, perlu mengintropeksi lebih dalam mengenai Pancasila. Apakah kelima sila tersebut sudah menginternalisasi ke jiwa, alam pikiran, dan tindakan para elite serta warga bangsa dalam berbangsa dan bernegara. 

“Proses ini memerlukan pemikiran-pemikiran ulang dari kita semua tentang bagaimana memaknai lima dasar nilai Pancasila itu agar bisa kita internalisasikan dan institusionalisasikan, sehingga menjadi praktek hidup kita berbangsa dan bernegara," tegas Haedar.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya