Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Lia Hutasoit

Jakarta, IDN Times - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), dikabarkan masih terlibat kontak senjata dengan pasukan TNI-Polri.

Administrator Diosesan Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo mengatakan, situasi di Bilogai, salah satu distrik di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, semakin memanas.

"Diakibatkan kontak senjata antara TNI-Polri dan OPM sejak tanggal 7 Februari 2021. Akibat eskalasi saling serang antara dua pihak, masyarakat mengalami ketakutan. Ketakutan ini disebabkan ada kecurigaan dari kedua pihak yang saling konflik terhadap masyarakat," kata Marthen lewat surat Keuskupan Timika pada Sabtu 13 Februari 2021, yang diterima IDN Times, Selasa (16/2/2021).

1. Stok bahan makanan yang dimiliki pengungsi terbatas

ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Marthen mengatakan, karena takut, masyarakat mencari perlindungan di tempat yang mereka anggap aman. Masyarakat tiga kampung yang ketakutan, meninggalkan kampungnya dan mencari tempat yaitu Gereja atau Pastoran di Paroki-paroki.

"Jumlah warga masyarakat yang mengungsi di Gereja dan Pastoran Paroki Santo Misael Bilogai kurang lebih ada 600 warga, yang terdiri dari orang-orang dewasa dan anak-anak," ungkapnya.

Marthen melanjutkan, sebagian masyarakat ada yang mengungsi di Nabire dan untuk sementara di tampung di Paroki St. Anonius, Bumiwonorejo, Nabire.

"Stok bahan makanan yang mereka miliki sangat terbatas. Bahkan, di hari pertama yang dapat makan hanya anak-anak. Orang dewasa bertahan dengan bekal yang mereka bawa seadanya dari rumah," ujarnya.

2. Para pengungsi membutuhkan bantuan sembako dan uang

Editorial Team

Tonton lebih seru di