Soal Rekening Yosua Dibuat Istri Sambo, Apa Temuan Komnas HAM?

Dia mengatakan, isu itu memang santer terdengar dari berbagai pihak dan kemudian diangkat. Namun hal itu bukan bagian dari kasus yang erat dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam kasus ini, Komnas HAM fokus pada pembahasan mengenai pembunuhan Brigadir J.

“Karena itu kaitan dengan hak untuk hidup, kemudian kita merumuskannya seperti apa pemenuhannya, kemudian kita dalami, dan ternyata menimbulkan extrajudicial killing,” kata dia.

Sementara, obstruction of justice dalam kasus ini adalah isu pokok pada hak asasi manusia.

“Dalam rangka apa? Kita sebut sebagai setiap orang harus mendapatkan keadilan, yaitu access to justice itu hak asasi manusia,” ujarnya.

Sedangkan terkait dugaan penyiksaan yang dulu sempat naik dan sempat disebut-sebut tidak ada oleh Komnas HAM, juga diklaim telah disampaikan sesuai fakta.

“Penyiksaan, itu torture, itu juga bagian dari hak asasi manusia kami dalami hasilnya, kemudian berbeda dengan spekulasi ya kami sampaikan faktanya, ini bagian dari clearance kami kepada publik, tidak dalam rangka pembelaan siapa pun. Kalau memang faktanya A ya A, kalau memang B ya B,” ujarnya.

Belakangan terungkap Istri eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengaku membuatkan rekening khusus atas nama Bripka RR dan Brigadir J.

Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis tidak menampik adanya rekening dengan nama-nama ajudan Sambo tersebut. Dia mengatakan, rekening itu diperuntukkan untuk tugas masing-masing ajudan salah satunya adalah sebagai dana operasional keperluan rumah tangga.

“Berdasarkan informasi dan keterangan dari klien kami tentang rekening, memang ada rekening yang dibuat atas nama RR dan J yang gunanya untuk tugas masing-masing," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).