Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, pertanyaan calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo terkait Unicorn adalah suatu jebakan.
Hal tersebut lantaran tidak sesuai dengan tema debat kedua yang membahas tentang Pangan, Energi, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur.
Namun, Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Usman Kansong mengatakan, pertanyaan yang dilontarkan mantan Gubernur DKI Jakarta kepada Prabowo tersebut masih berkaitan dengan pembangunan infrastruktur.
“Jadi soal Unicorn kalau melihat apa yang disampaikan Pak Jokowi di segmen-segmen sebelumnya, itu clear menyangkut infrastruktur. Pak Jokowi kan mengatakan soal Palapa Ring, kemudian soal broadband,” ujar Usman Kansong di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/2).
Usman menambahkan, dalam debat tersebut Jokowi juga memaparkan pencapaiannya terkait perbaikan jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia yang hampir rampung, sehingga masyarakat pedesaan bisa menikmati jaringan internet yang nantinya akan mendorong perusahaan rintisan (startup) bisa menjadi lebih besar atau menjadi Unicorn.
“Nah, Unicorn dalam konteks tadi infrastruktur internet kita, Pak Jokowi juga bilang backbone, berulang kali bilang backbone, yaitu menunjukkan bahwa yang dimaksud Pak Jokowi adalah infrastruktur. Jadi pertanyaan itu sama sekali tidak menjebak, karena masih kontekstual dengan tema terkait infrastruktur digital,” terangnya.
Sementara itu Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menyebut, Prabowo tidak menguasai pengetahuan tentang Unicorn sehingga mantan Danjen Kopassus ini kebingungan saat ditanya Jokowi terkait hal tersebut.
“Unicorn itu menurut saya hanya fenomena aja atau bukti saja bahwa umur dan usia Pak Prabowo sudah memiliki gap yang jauh dengan anak-anak millennial. Jadi istilah-istilah yang terjadi di millennial ini Pak Prabowo gak paham,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Karding menilai bahwa dalam debat tadi malam Jokowi sangat menguasai setiap materi yang disampaikan oleh para panelis sehingga membuat pihaknya optimistis untuk bisa menggaet suara millennial.
“Nah kalau istilah saja gak paham, bagaimana visinya, bagaimana kebijakannya. Jadi menurut saya temen-temen millennial saatnya buka mata, buka hati siapa yang sesungguhnya yang pro millennial,” pungkasnya.
“Siapa yang mengizinkan mendorong membuka seribu startup, siapa yang mempermudah pembuatan startup, siapa yang menyiapkan infrastruktur digital, itu hanya satu, namanya Pak Jokowi,” lanjutnya.
Untuk diketahui, pihak BPN telah melaporkan terkait hal tersebut kepada penyelenggara debat yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU). Alasannya, pertanyaan Jokowi dinilai keluar dari topik yang diperdebatkan.
Selain itu, BPN juga memprotes pertanyaan Jokowi soal penguasaan lahan Prabowo yang berada di Kalimantan Timur dan Aceh. BPN menyebut, Jokowi terlalu tendensius dan menyerang personal.