Gerindra Tanggapi Isu Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara ihwal munculnya isu Presiden Joko “Jokowi” Widodo mempertimbangkan untuk mendukung Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di 2024.
"Kalau kemudian ada dukungan dari presiden Joko Widodo, waduh itu kami sangat berbesar hati. Buat kami itu support yang tiada tara," kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/9/2022).
1. Dukungan untuk Prabowo dari siapapun sangat diharapkan
Bagi Gerindra, kata dia, dukungan terhadap Prabowo dalam pencalonan presiden tahun 2024 dari siapa pun sangat diharapkan. Apalagi, jika kemudian dukungan itu datang dari seorang presiden.
Saat disinggung perihal isu itu akan membuat kepercayaan diri bagi Gerindra untuk memenangkan Prabowo, Muzani pun tak menampik. Akan tetapi, dia tak ingin terlalu percaya diri jika benar Jokowi mendukung Prabowo.
Baca Juga: Bukan Cuma Anies, Gerindra Sebut Prabowo Juga Dijegal Nyapres
2. Gerindra takut ge-er soal dukungan Jokowi
Editor’s picks
Namun, Muzani juga mengatakan bahwa isu dukungan Jokowi ke Prabowo ini jangan sampai membuat Gerindra “ge-er”.
"Kalau betul. Tapi masalahnya, jangan-jangan kami yang ge-er, itu soalnya. Karena itu kami juga tidak mau Nggege Mongso, kami tidak mau ini hanya sesuatu yang bertepuk sebelah tangan. Karena itu ya, kalo itu betul Alhamdulillah, kami syukuri dan kami ikut berbangga hati," ungkap dia.
Untuk diketahui, bursa pilpres Indonesia tahun 2024 turut menyita perhatian negara tetangga, Singapura. Nama Prabowo Subianto pun disebut sebagai calon yang dipertimbangkan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
Baru-baru ini surat kabar nasional Singapura, The Straits Times (ST) memberitakan panasnya persaingan menjelang pemilihan presiden di Indonesia dua tahun lagi.
3. Prabowo menghadapi penjegalan karier politik
Sementara itu, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mnejelaskan adanya penjegalan karier politik yang dialami Prabowo.
penjegalan itu salah satunya dilakukan melalui baliho yang tersebar di berbagai daerah. Menurutnya, cara itu dilakukan untuk menurunkan elektabilitas Prabowo jelang Pilpres 2024.
"Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun, itu banyak," tukasnya.
Baca Juga: PKS Beberkan Jagoan Capres di 2024, Singgung Prabowo hingga Anies