Rasulullah SAW melaksanakan salat malam selalu dengan membaca ayat yang pancang, setiap rakaat diiringi dengan surah yang ayatnya antara 100 hingga 200 ayat. Termasuk diantaranya, Asabaatuyu'al 7 surah panjang yang mengawali Al-Qur'an seperti Al-Baqarah, Al 'Imran, An-Nisa, Al Maidah, Al An'am dan seterusnya.
Tentu memang kita gak akan sanggup, itulah kenapa sahabat Nabi Umar bin Khattab radhiyalahu'anhu berijtihad pada masa pemerintahannya, saat menjabat sebagai khalifah khulafaurasyidin yang kedua, Umar bin Khattab adalah seorang ahli ilmu. Umar berijtihadi, mulai di masa Umar, salat Tarawih di bulan Ramadan dipimpin oleh satu imam. Itu di berlakukan kembali karena dulu di masa Rasulullah, Nabi pernah begitu salat Tarawih salar malam diikuti oleh para sahabatnya.
Nah si masa Umar bin Khattab dihidupkan kembali, karena ketika Umar bin Khattab sweeping bersama pengurus Baitul Mal waktu itu melihat di malam hari Ramadan, kok para sahabat salatnya berpencar-pencar, Ada yang bikin jamaah kecil di pojok masjid, ada yang salat sendiri-sendiri. Kondisi seperti ini kurang enak dipandang. Maka oleh Umar bin Khattab ingin disatukan kembali dengan dipimpin oleh satu imam.
Umar bin Khattab menunjuk sahabat Ubayy bin Ka'b memimpin salat, kemudian bergantian juga dengan sahabat Tamim ad Dari. Lantas berapa jumlah rakaatnya? Ada riwayat yang menyampaikan bahwa jumlah rakaat salat Tarawih yang dihidupkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu dalam ijtihadnya adalah 23 rakaat, namun ada juga yang mengatakan 21 rakaat, berbeda di jumlah witirnya saja.
Karena bacaan salat Nabi panjang-panjang berdirinya lama, khawatir akan memberatkan masyarakat oleh Umar dibikinlah menjadi 23 rakaat, dengan tujuan berdirinya tidak lama, jadi bacaan ayatnya bisa lebih singkat, kemudian dijeda dengan rukuk sehingga ada waktu untuk mengistirahatkan lutut.
Ini tentu sangat memudahkan bagi orang yang lanjut usia tapi durasinya sama, jumlah ayatnya kurang lebih sama dengan yang dilakukan di masa Rasulullah SAW cuma dijeda, di-split jumlah rakaatnya lebih banyak supaya salatnya terasa lebih ringan supaya lebih bisa menikmati jamuan Allah di bulan Ramadan.
Jadi itulah asal muasalnya salat tarawih dilaksanakan 23 rakaat.
Jangan sampai hari ini kita kreatif jumlah rakaatnya ikut Nabi tapi jumlah bacaannya ikut Umar, lebih singkat gitu. Jadilah salat Tarawih yang express, kayak balapan gitu. Jadi mau pilih berapa rakaat pun yang penting salat malam dihidupkan di bulan Ramadan dan nikmati bacaan Al-Qur'an bacaan imam, semakin panjang semakin bagus, apalagi untuk anak-anak muda.
Jangan bertengkar di hal yang ikhtilaf, jangan berselisih di hal-hal yang Ulama berbeda pendapat. Karena kalau kita menelusuri berbagai riwayat gak pantas rasanya berselisih, padahal ternyata ada contohnya dari Nabi, ada contohnya dari para sahabat. Wallahua'lam bisshawab.