Bogor, IDN Times – Kasus keracunan massal yang menimpa 24 siswa dan 1 guru di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat, akibat mengonsumsi menu ikan hiu goreng menuai sorotan tajam dari pakar gizi. Dosen IPB University, Rosyda Dianah, mengingatkan bahwa ikan hiu bukanlah bahan pangan yang aman, terutama untuk konsumsi anak sekolah.
Rosyda menjelaskan, hiu yang merupakan predator puncak sangat rentan mengakumulasi logam berat berbahaya melalui proses biomagnifikasi. Konsumsi daging hiu jelas membawa risiko kesehatan serius.
Rosyda menegaskan bahwa posisi hiu dalam rantai makanan menjadikannya gudang bagi zat-zat berbahaya. Proses biomagnifikasi menyebabkan konsentrasi zat beracun meningkat seiring perpindahan rantai makanan, dari tumbuhan laut, ikan kecil, hingga ke hiu.
"Hiu adalah predator puncak yang mudah mengakumulasi merkuri, arsenik, dan timbal melalui proses biomagnifikasi. Akumulasi ini menjadikan daging hiu berbahaya jika dikonsumsi manusia,” ujar Rosyda dalam keterangannya yang dikutip IDN Times, Senin (6/10/2025).