Astros II MK 6 dilengkapi dengan unit kontrol tembakan (Fire Control Unit/AV‑UCF) yang berperan sebagai pusat komando untuk baterai peluncur. Termasuk juga perangkat pendukung berupa komputer kontrol (fire control computer), radar trajektografi, radio digital, serta sistem komunikasi cadangan.
Selain itu alutsista ini dilengkapi dengan kendaraan‑suplai amunisi (AV‑RMD), kendaraan komando (AV‑PCC dan AV‑VCC), kendaraan meteorologi (AV‑MET), serta kendaraan untuk bengkel pemeliharaan (AV‑OFVE).
Kemudian, keunggulan Astros II MK 6 ialah dari segi amunisi dengan hulu ledak submunisi copper cone yang diklaim mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 20 cm. Hal ini membuatnya efektif terhadap sasaran seperti kendaraan lapis baja atau tank.
Di samping itu, alustsista ini juga mampu meluncurkan roket dengan cepat, jumlah peluncur per unit dapat mencapai puluhan, dan roket bisa diluncurkan secara bertubi‑tubi (burst), mendukung taktik shoot and scoot untuk menghindari serangan balasan.
Meski begitu, Astros II MK 6 masih punya tantangan terkait tempo reload atau pengisian ulang yang bisa jadi faktor penghambat bila logistik dan kesiapan bagian pendukung kurang memadai. Tantangan lainnya berkaitan dengan akurasi, terutama pada sasaran yang bergerak atau dalam medan yang kompleks, masih bergantung pada sistem kontrol, radar, dan dukungan intelijen.