Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Spesifikasi Tank Harimau, Alutsista TNI AD Jadi Primadona di Monas

IMG-20250922-WA0053.jpg
TNI Fair 2025 di Monas (dok. Dispenad)
Intinya sih...
  • Tank Harimau adalah Alutsista TNI AD yang dicari-cari saat TNI Fair 2025 di Monas
  • Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis dengan bobot ringan dan kecepatan hingga 70 km/jam
  • Spesifikasi tank meliputi two-man turret kaliber 105 mm, teknologi terbaru, dan produksi bersama antara PT Pindad dengan FNSS Defense System Inc, Turki
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Tank Harimau milik Pusat Kesenjataan Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD) jadi salah satu Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) primadona yang dicari-cari saat TNI Fair 2025 di Monas pada 20 sampai 21 September 2025.

Tank Harimau ini sendiri diproduksi pada 2019 lalu, dan berhasil tiba di Indonesia pada 2021. Lantas bagaimana spesifikasi Tank Harimau?

1. Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis

22082023_Uji_Medium_Tank_Harimau_(2).jpg
Potret Tank Harimau (dok. Pindad)

Harimau Medium Tank Kanon 105 mm adalah kendaraan tempur produk terbaru dari PT Pindad (Persero) yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan TNI. Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum.

Tank Harimau hanya bisa mengangkut tiga prajurit yang tediri dari komandan, penembak, dan pengemudi. Namun dari segi pengoperasian, tank ini tak membutuhkan kru untuk mengisi peluru. Sebab, teknologi pemuat peluru otomatis (autoloader) dengan 12 butir peluru di kubah (turret) dan 26 butir peluru cadangan di dalam lambung tank (hull) sudah ditanamkan di kendaraan tempur lapis baja ini.

2. Bobotnya ringan sehingga bisa melaju sampai 70 kilometer per jam

Tank Harimau, salah satu produk unggulan pertahanan PT Pindad.
Tank Harimau, salah satu produk unggulan pertahanan PT Pindad. (dok. Pindad)

Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank. Beratnya sekitar 30 sampai 35 ton. Karena bobotnya yang ringan tersebut, Tank Harimau bisa melaju dengan kecepatan sampai 70 kilometer per jam.

Tank Harimau dilengkapi berbagai teknologi terbaru. Di antaranya, sistem kewaspadaan mandiri, sistem alarm ketika ditarget musuh, sistem pemburu musuh, sistem manajemen pertempuran, dan sistem proteksi hingga level 5 yang merupakan proteksi balistik tingkat tertinggi.

3. Jadi primadona di TNI Fair 2025

 (IDN Times/Santi Dewi)
Tampak depan Tank Harimau di stand Pusat Persenjataan Kaveleri. (IDN Times/Santi Dewi)

Adapun saat TNI Fair 2025 digelar di Monas, Tank Harimau jadi salah satu alutsista yang dicari masyarakat. Prajurit TNI AD Sersan Kepala (Serka) Apriyanto yang berada di lokasi mengatakan, Tank Harimau merupakan alutsista berukuran medium. Alutsista ini cukup canggih karena merupakan produksi bersama antara PT Pindad dengan FNSS Defense System Inc, Turki.

"Harimau ini termasuk tank medium dengan berat 30 ton. Dia juga memiliki kaliber senjata utama 105," ujar Apriyanto ketika berbincang dengan IDN Times di Silang Monas, Jakarta pada Sabtu (20/9/2025).

Ia menjelaskan, tank tersebut masih aktif digunakan untuk berlatih perang sebab masih baru dibeli pada 2019.

"Tank ini masih aktif digunakan untuk berlatih baik latihan antar kecabangan atau latihan gabungan," tutur dia.

Apriyanto menjelaskan, saat ini sudah ada 18 unit tank harimau yang tersebar di sejumlah titik di Tanah Air.

"Ada enam unit di Yonkav (Batalyon Kaveleri) 5 Palembang, sembilan unit di Yonkav 13 di IKN, Kalimantan Timur, dan 3 unit lagi akan ditempatkan di Pusdikav Bandung. Ini termasuk tank medium," kata Apriyanto.

Ia menambahkan, tank harimau merupakan alutsista buatan dalam negeri. Sehingga, hal itu menjadi salah satu keunggulan.

"Jadi sparepart mudah dicari, mesinnya menggunakan mesin Caterpillar. Nah, ini banyak dipakai di pasaran oleh masyarakat umum juga," ucap dia.

Serka Apriyanto pun tak menampik pembuatan tank medium harimau turut menggandeng Turki. Pusat Persenjataan Kaveleri dan Pindad berkunjung ke Turki untuk memulai proses transfer teknologi. Sehingga, ia memastikan tidak ada pencurian teknologi.

"Kalau di Turki kerja samanya mulai dari teknologi itu TOT tranfer of technology. Jadi kita, Indonesia mencuri teknologi dari Turki sambil belajar," kata Apriyanto.

"Jadi, ada 10 unit waktu itu dibuat di Turki, kemudian delapan unit dibuat di Indonesia di Pindad. Jadi ada 10 unit sudah jadi dikirim ke sini, delapan unit dirakit dibuat di Indonesia di Pindad,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us

Latest in News

See More

Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Soal Pengaturan Lelang dan Fee Proyek

22 Sep 2025, 17:18 WIBNews