Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015

Jemaah wafat terbanyak dari Surabaya

Jeddah, IDN Times - Pada hari ke-55 operasional haji 2023, jemaah yang wafat telah berjumlah 661 orang. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir musim haji, padahal musim haji 2023 belum berakhir.

Pada 2017, jumlah total jemaah yang wafat sebanyak 658 orang, sedangkan pada 2015 di mana saat itu terjadi peristiwa crane jatuh, jemaah yang wafat sebanyak 627 orang. Sementara hingga hari ini, Senin (17/7/2023) pukul 15.50 Waktu Arab Saudi, jemaah haji 2023 yang wafat sudah mencapai 661 orang.

Baca Juga: Suharja, Jemaah Haji yang Hilang Ditemukan di Ruang Jenazah RS Mina

1. Embarkasi penyumbang jemaah wafat terbanyak

Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015Kedatangan Jemaah Haji 2023 Kloter Kedua, Embarkasi Solo pada Rabu (24/5/2023). (IDN Times/Sunariyah)

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, jemaah yang wafat paling banyak berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB) yakni sebanyak 145 orang. Menyusul di posisi kedua terbanyak Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 105 orang.

Selanjutnya posisi ketiga terbanyak Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) 72 orang, Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) 61 orang, dan Embarkasi Batam (BTH) 43 orang.

Berdasarkan data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Minggu (16/7/2023), jemaah wafat sebagian besar disebabkan oleh penyakit Sepsis (komplikasi berbahaya akibat respons tubuh terhadap infeksi), kemudian Syok Kardiogenik (terkait jantung), dan Infark Miokard Akut (penyakit jantung).

2. Ada 220 jemaah dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi

Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015Jemaah haji dibawa ke KKHI Makkah (IDN Times/Sunariyah)

Sedangkan jumlah jemaah yang dirawat karena sakit, hingga saat ini sebanyak 353 orang. Dari jumlah itu, 133 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sisanya 220 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), baik di Makkah, Madinah, maupun Jeddah. 

Berdasarkan data Penyelenggaraan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, penyakit terbanyak yang diderita jemaah di KKHI yakni pneumonia, PPOK, dan demensia.

Sedangkan jemaah yang dirawat di RSAS paling banyak menderita penyakit pneumonia, dipsnea, dan PPOK. 

Baca Juga: Kabar Gembira! Jemaah Haji Dapat Sertifikat dari Kemenag

3. KKHI gelar medical check up untuk jemaah risti

Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015Jemaah haji sakit diperiksa di pos kesehatan Bandara Jedaah (IDN Times/Sunariyah)

Guna menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji gelombang dua, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah kembali menggelar Medical Check Up (MCU) bagi jemaah haji risiko tinggi (risti).

MCU dilaksanakan secara bertahap mulai 11 Juli 2023. “Alhamdulillah, kami mulai melaksanakan MCU untuk jemaah haji Risti sejak 11 Juli 2023," ujar Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah dr. Thafsin Alfarizi.

Selain sebagai strategi KKHI Madinah menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji, MCU juga dilakukan sebagai skrining tanazul yang akan dilaksanakan oleh KKHI Madinah.

Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) sebelumnya telah menyeleksi jemaah haji risti yang akan menjalani MCU. Seleksi ini sudah dilakukan setiap hari oleh TKHK melalui pemeriksaan rutin yang dilaksanakan di kloter.

“Seperti MCU pra Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina), jemaah haji risti yang akan melaksanakan MCU sudah hasil seleksi TKHK melakui pemeriksaan rutin yang mereka lakukan di kloter masing-masing,” tutur Alfarizi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya