KSAD Dudung: Pemimpin Teduh Tanpa Marah-Marah Bawa Dampak Positif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cum laude, usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti, Sabtu (11/6/2022).
Ketua Penguji Sidang sekaligus Rektor Universitas Trisakti Profesor Kadarsah Suryadi menyatakan, Dudung merupakan doktor ke-574 dari program studi ilmu ekonomi dan lulusan doktor konsentrasi strategic management ke-140 di Universitas Trisakti.
Dalam sidang terbuka promosi doktor tersebut, Dudung memaparkan disertasi bertajuk "Pengaruh Strategic Leadership Style dan Green Human Resource Management terhadap Management Performance Kodam Jaya yang Dimediasi oleh Teamwork Management".
Berdasarkan penelitian dan pendalaman kajian yang dilakukan, Dudung menyimpulkan, gaya kepemimpinan strategis dan manajemen SDM yang diinisiasi oleh teamwork atau kerja kolaboratif suatu kelompok, mampu meningkatkan peforma suatu organisasi.
Baca Juga: KSAD Dudung Perkenalkan Seragam Baru TNI AD, Begini Penampakannya
1. Pemimpin yang teduh tanpa marah-marah membawa pengaruh positif pada kerja tim
Menurut Dudung, kepemimpinan yang bergaya green human resources management dengan keteduhan dalam memimpin anggota, berpengaruh positif pada kerja tim.
"Kepemimpinan dengan style (gaya) green human resources management dengan keteduhan, berpengaruh positif pada teamwork (kerja tim) dalam melaksanakan tugas," ujar Dudung seperti dilansir ANTARA.
Perwujudan gaya kepemimpinan yang dipenuhi keteduhan atau menerapkan green human resources management itu, katanya, dapat diimplementasikan oleh seluruh pemimpin, dengan mengedepankan tindakan humanis dan penuh empati.
"Tidak adanya ketegangan, marah-marah, murka, dan penekanan penekanan, justru dengan pendekatan ini, dengan empati yang lebih bagus, prajurit akan melaksanakan tugas dengan baik dan akhirnya teamwork (kerja tim) ini akan menjadi solid," ujar dia.
2. Setiap pemimpin perlu melibatkan seluruh anak buah dalam mengambil keputusan
Lebih lanjut, Dudung mengatakan, setiap pemimpin perlu melibatkan seluruh anak buah dalam mengambil keputusan.
Dalam disertasi itu, Dudung juga memaparkan bahwa pembangunan lingkungan kerja yang nyaman dari pimpinan terhadap seluruh anggota tim, dalam hal ini prajurit TNI, akan menumbuhkan suasana kecintaan antara satu sama lain.
"Membangun lingkungan yang nyaman bagi seluruh prajurit yang pada akhirnya menumbuhkan kecintaan," kata dia.
3. Pemimpin berani mengambil keputusan
Menurut Dudung, dimensi yang paling dominan dalam gaya kepemimpinan itu adalah pada keberanian mengambil keputusan dan keberadaan pemimpin yang diidamkan, dihormati, diharapkan, diidolakan, dikagumi, dan dicintai oleh anggotanya sehingga mampu memberikan motivasi, keadilan, serta semangat yang luar biasa.
Terkait sikap berani dia mencontohkan, seperti saat ia menjabat sebagai Pangdam Jaya, yaitu menurunkan baliho-baliho yang memuat unsur provokasi di daerah Jakarta.
"Salah satunya adalah penurunan baliho. Waktu itu, saya harus putuskan dengan situasi dan kondisi. Tentunya, dilatarbelakangi dengan informasi dari kapolda, gubernur, dan Satpol PP, mekanisme berjalan sedemikian rupa, prosedur dilaksanakan sesuai dengan ketentuan," kata dia.
Baca Juga: Filosofis Banget, Ini Makna Lagu 'Ayo Ngopi' Ciptaan KSAD Dudung