[LINIMASA] Perkembangan Klaster Keluarga COVID-19 di Jabodetabek

Tren penularan COVID-19 telah bergeser ke keluarga

Jakarta, IDN Times - Penularan virus corona atau COVID-19 kini telah bergeser, tidak hanya di tempat-tempat kerumunan tapi juga keluarga.

Hal ini diketahui dari banyaknya klaster keluarga yang bermunculan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Bahkan di Bogor, pada pertengahan Agustus 2020 saja sudah terdapat 34 keluarga yang menjadi klaster COVID-19, dengan jumlah anggota yang terkonfirmasi positif sebanyak 139 orang. Kondisi tersebut dinilai kian mengkhawatirkan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, meningkatnya jumah klaster keluarga karena adanya pergeseran tren penularan dari "imported case" atau dari aktivitas warga Kota Bogor yang ke luar kota, menjadi "local case" yakni penularan di lingkungan permukiman dan keluarga.

Berikut perkembangan klaster keluarga COVID-19 di wilayah Jabodetabek yang dirangkum IDN Times:

21 Agustus: Muncul 34 klaster keluarga di Kota Bogor, 139 anggota keluarga terjangkit COVID-19

[LINIMASA] Perkembangan Klaster Keluarga COVID-19 di JabodetabekIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, saat ini ada 34 keluarga yang menjadi klaster COVID-19 di wilayahnya. Dari jumlah itu, anggota keluarga yang terkonfirmasi positif virus corona sebanyak 139 orang.

"Sebanyak 34 keluarga itu berpotensi menularkan COVID-19 di lingkungannya. Apalagi, dalam kultur masyarakat kita, antartetangga saling bersilaturahmi dan mengunjungi, sehingga terjadi kontak erat," kata Bima seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (21/8/2020).

Dari 34 klaster keluarga tersebut, lanjut Bima, ada satu klaster keluarga yang sangat besar yakni klaster keluarga di Kelurahan Kecamatan Bogor Barat. Dia khawatir akan terjadi penularan COVID-19 di lingkungan keluarga dan permukiman di Kota Bogor, karena munculnya klaster keluarga yang semakin dominan.

Dengan banyaknya klaster keluarga ini, Pemerintah Kota Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan kampanye masif protokol kesehatan melalui program "Gebrak Masker" dan "Bogor Bermasker". Mereka membentuk tim dan melakukan kampanye masif di seluruh wilayah Kota Bogor sampai ke tingkat rukun warga dan rukun tetangga (RW dan RT).

19 Agustus: Terdapat 155 klaster keluarga di Kota Bekasi, total 437 jiwa positif COVID-19

[LINIMASA] Perkembangan Klaster Keluarga COVID-19 di JabodetabekBTKLPP kelas I Medan lakukan tes swab di Pendopo USU Medan (IDN Times/IDN Times)

Di Kota Bekasi, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan, ada 155 keluarga dengan total 437 jiwa yang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Klaster keluarga ini terus meningkat nih pertambahan, ada kasusnya 155 keluarga yang berdampak di 10 kecamatan dan 32 kelurahan di Kota Bekasi,” ucap Rahmat dalam siaran tertulis, Rabu (19/8/2020).

Rahmat menilai, klaster keluarga muncul karena banyaknya kegiatan saling mengunjungi antar keluarga, sehingga berdampak pada anggota keluarga.

"Karena ini transmisi, seolah-olah pada saat kita lepas (PSBB) menjadi adaptasi baru itu semua menganggap (COVID-19) tidak ada lagi," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan ketua tim dokter COVID-19 di Kota Bekasi untuk sosialiasi kembali di tingkat RW, seperti yang sudah dilakukan pada kegiatan penanganan COVID-19.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya