Update Terbaru Kasus Brigadir J, Diduga Leher Ditarik dari Belakang

CCTV rumah Ferdy Sambo ditemukan

Jakarta, IDN Times - Di hari ke-12 usai tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas bosnya, mantan Kadiv Propam Polri Irjen (Pol) Ferdy Sambo, di perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, hal-hal baru terkait kematian polisi usia 27 tahun ini terus terkuak.

Pada Rabu (20/7/2022), pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak dan Jhonson Pandjaitan, memaparkan temuan mereka dari bukti foto luka-luka pada tubuh Brigadir J. Pengacara menemukan ada bekas luka jeratan tali di leher Brigadir J.

"Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir J sebelum ditembak, kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di lehar, artinya ada dugaan almarhun Brigadir J dijerat dari belakang," kata Kamaruddin sambil menunjukkan foto luka diduga bekas jeratan tali kepada awak media di Bareskrim.

Berikut update terbaru kasus tewasnya Brigadir J sepanjang hari Rabu.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Tewasnya Brigadir J, Diduga Pembunuhan Berencana 

1. Diduga leher Brigadir J ditarik dari belakang, Polri setuju autopsi ulang dan jadwalkan pembongkaran makam

Kamaruddin menjelaskan, di leher Brigadir J tampak goresan mengelilingi dari kiri ke kanan. "Seperti ditarik pakai tali dari belakang dan meninggalkan luka dan memar," ujar dia.

Oleh karena itu, Kamaruddin menduga kematian Brigadir J karena pembunuhan berencana yang dilakukan lebih dari satu orang.

Dengan bukti ini, keluarga Brigadir J mempertanyakan hasil autopsi Rumah Sakit Polri yang menyatakan kematian Brigadir J karena aksi baku tembak di rumah dinas Ferdy Sambo. Keluarga pun mengajukan permohonan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk melakukan autopsi ulang, dengan didukung bukti-bukti foto luka-luka yang dialami Brigadir J.

Merespons hal ini, Bareskrim Polri menjadwalkan ekshumasi atau membongkar makam Brigadir J di Jambi, untuk melakukan autopsi ulang.

Pada Rabu ini, Bareskrim Polri melakukan gelar perkara kasus. Kamaruddin menyatakan, pihaknya tidak diundang dalam rangka mengumumkan hasil autopsi. Bahkan keluarga hingga saat ini belum menerima hasil autopsi Polri. Padahal pada Selasa kemarin, Polri menyatakan akan memberikan hasil autopsi pada Rabu sore.

2. Timsus Polri temukan CCTV rumah Ferdy Sambo, Karo Paminal Divpropam Polri dan Kapolres Metro Jaksel dinonaktifkan

Pada Rabu ini, Polri akhirnya menonaktifkan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto. Hendra dinonaktifkan karena ada dugaan dia melarang keluarga membuka peti jenazah untuk melihat jasad Brigadir J. Hendra juga akan diperiksa.

Tak hanya itu, Tim Khusus (Timsus) Polri juga akhirnya menemukan CCTV rumah Ferdy Sambo yang merupakan bukti penting untuk mengungkap misteri tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, CCTV diperoleh dari beberapa sumber. Saat ini CCTV sedang dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik. Polri berjanji akan membuka isi CCTV setelah seluruh proses penyidikan selesai.

Baca Juga: Update Terbaru Kasus Tewasnya Brigadir J, Keluarga Diintimidasi 

3. Kasus Brigadir J ditarik dari Polda Metro dan ditangani langsung oleh Bareskrim Polri

Polri juga akhirnya mengabulkan permintaan keluarga Brigadir J, yakni menarik penanganan kasus dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri, setelah keluarga  meragukan independensi Polda Metro Jaya dalam penyidikan kasus tersebut.

Sementara itu, Komnas HAM mengaku telah memiliki kronologi peristiwa yang ketat terkait kematian Brigadir J. Pada Kamis besok, 21 Juli 2022, Komnas HAM akan bertemu dengan para ahli untuk mengukur semua bahan yang ditemukan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya