Survei: Elektabilitas Ganjar dan Anies Melejit, Prabowo Stagnan

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei New Indonesia Research and Consulting merilis survei elektabilitas capres untuk Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan terus naik signifikan.
Survei dilakukan pada 11-17 Oktober 2022 yang melibatkan 1.200 responden. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,89 persen, serta tingkat kepercayaan 95 persen.
1. Elektabilitas Anies dan Ganjar melejit
Terdapat tiga nama dengan elektabilitas tertinggi yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Elektabilitas Ganjar Pranowo terus menanjak menempati posisi pertama yakni 22,1 persen, disusul Prabowo Subianto 20,8 persen. Di peringkat ketiga ada Anies Baswedan dengan tingkat keterpilihan 17,6 persen.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono, mengatakan Ganjar cenderung mendapat dukungan publik meski belum mendapat restu dari partainya, PDI Perjuangan (PDIP).
“Belakangan justru partai-partai lain yang secara terbuka mendukung pencapresan Ganjar, seperti PSI, PPP, dan PAN,” kata Andreas, dilansir ANTARA, Minggu (23/10/2022).
Sementara, Anies yang secara resmi telah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai NasDem, masih harus bekerja ekstra untuk meraup dukungan koalisi.
2. Elektabilitas Prabowo terus stagnan
Sementara, Prabowo Subianto meski masih masuk di tiga besar, tingkat elektabilitasnya cenderung stagnan. Sepanjang 2022, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu di bursa capres cenderung stagnan di angka 20-21 persen.
“Elektabilitas Prabowo stagnan, sedangkan Ganjar dan Anies bergerak melejit,” ujar Andreas.
Andreas juga menyorot Ridwan Kamil (RK) dengan elektabilitas 6,1 persen, Sandiaga Uno 4,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4 persen.
“AHY tengah digadang-gadang sebagai cawapres Anies, sedangkan RK dan Sandiaga belum tampak ‘hilalnya’,” ucap dia.
3. Survei sebut tetap puas dengan kinerja Jokowi
Andreas juga merilis kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko “Jokowi” Widodo, meski belakangan ini tengah diterpa beberapa masalah.
Temuan survei menunjukkan tingkat kepuasan publik dari 80,6 persen terkoreksi menjadi 75,5 persen. Sebanyak 7,7 persen responden bahkan merasa sangat puas atas kinerja Jokowi.
“Dihadapkan pada sejumlah masalah, publik tetap merasa puas dengan kinerja Jokowi walaupun sedikit terkoreksi,” ucap Andreas.
Beberapa masalah yang disorot oleh survei kali ini yakni ancaman resesi global, kenaikan harga BBM yang berpotensi meningkatkan inflasi, serta aksi unjuk rasa yang mengkritik pemerintah.
Di sisi penegakan hukum, kepuasan terhadap Jokowi juga sedikitnya terkoreksi. Beberapa isu yang disorot yakni Tragedi Kanjuruhan hingga kasus Ferdy Sambo.