Survei: Prabowo Menang Populer, Elektabilitas Kalah Lagi dari Ganjar

25 Okt 2021, 12:28 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Jakarta, IDN Times - Lembaga Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya tentang calon presiden (capres) 2024. Dari hasil survei ini, Prabowo menempati posisi pertama dalam hal popularitas.

"Yang tertinggi popularitasnya adalah Prabowo Subianto dengan angka 80,9 persen. Yang kedua adalah Sandiaga Salahuddin Uno, itu 68,2 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, saat konferensi pers virtual, Senin (25/10/2021).

Survei Poltracking Indonesia ini digelar 3-10 Oktober 2021 dengan tatap muka atau wawancara. Jumlah sampel 1.220 orang yang dipilih secara acak (multistage random sampling). Margin of error sampel tersebut sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

1. Rincian popularitas survei Poltracking: Prabowo posisi ke-1, Ganjar ke-4

Prabowo Subianto. twitter/prabowo

Hanta memaparkan calon-calon yang berpotensial menjadi capres 2024. Dalam hal popularitas, Prabowo dan Sandiaga Uno menempati posisi tertinggi karena keduanya mantan capres-cawapres.

Untuk posisi ketiga, ditempati Anies Baswedan. Keempat, ditempati Ganjar Pranowo. Rinciannya sebagai berikut.

1. Prabowo Subianto: 80,9 persen
2. Sandiaga Uno: 68,2 persen
3. Anies Baswedan: 67,2 persen
4. Ganjar Pranowo: 60,4 persen
5. Ridwan Kamil: 56,4 persen
6. Puan Maharani: 53,6 persen
7. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): 53,0 persen
8. Mahfud MD: 44,5 persen
9. Khofifah Indar Parawansa: 43,1 persen
10. Erick Thohir: 39,6 persen
11. Gatot Nurmantyo: 38,4 persen
12. Muhaimin Iskandar: 33,6 persen
13. Airlangga Hartarto: 26,4 persen
14. Zulkifli Hasan: 25,4 persen
15. Andika Perkasa Kamil: 18,9 persen

2. Dalam hal elektabilitas, Prabowo kalah sama Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Instagram.com/@ganjar_pranowo)

Poltracking juga melakukan survei ke responden dalam hal elektabilitas para tokoh politik. Dari hasil survei ini, Prabowo tidak posisi pertama. Posisi pertama ditempati Ganjar.

Lembaga Poltracking merilis dua hasil survei dalam hal elektabilitas. Rinciannya sebagai berikut.

Elektabilitas calon presiden - pertanyaan terbuka

Pertanyaan: Jika Pemilu dilakukan hari ini, siapa yang akan bapak/ibu/saudara pilih sebagai presiden RI 2024?

1. Ganjar Pranowo: 18,2 persen
2. Prabowo Subianto: 17,1 persen
3. Anies Baswedan: 10,2 persen
4. Ridwan Kamil: 2,4 persen
5. Khofifah Indar Parawansa: 2,1 persen
6. Sandiaga Uno: 1,7 persen
7. Puan Maharani Kamil: 1,5 persen
8. AHY: 1,3 persen
9. Airlangga Hartarto: 0,5 persen
10. Gatot Nurmantyo Kamil: 0,4 persen
11. Andika Perkasa: 0,3 persen
12. Mahfud MD: 0,3 persen
13. Erick Thohir: 0,2 persen
14. Muhaimin Iskandar Kamil: 0,2 persen
15. Lainnya: 5,7 persen
16. TT/TJ: 37,9 persen

Elektabilitas calon presiden - simulasi 15 nama

Pertanyaan: Di antara nama calon presiden di bawah ini, siapa yang akan bapak/ibu/saudara pilih dalam pemilihan umum presiden 2024?

1. Ganjar Pranowo: 22,9 persen
2. Prabowo Subianto: 20,0 persen
3. Anies Baswedan: 13,5 persen
4. Ridwan Kamil: 4,1 persen
5. AHY: 3,3 persen
6. Sandiaga uno: 2,8 persen
7. Khofifah Indar Parawansa: 2,5 persen
8. Puan Maharani: 1,9 persen
9. Gatot Nurmantyo: 1,2 persen
10. Andika Perkasa: 1,2 persen
11. Airlangga Hartarto: 1,0 persen
12. Erick Thohir: 0,9 persen
13. Mahfud MD: 0,8 persen
14. Muhaimin Iskandar: 0,3 persen
15. Zulkifli Hasan: 0,2 persen
16. Tidak mau menjawab/merahasiakan jawabannya: 7,5 persen
17. TT/TJ: 15,9 persen

3. Poltracking sebut hasil surveinya masih dapat berubah

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari hasil ini, Hanta menjelaskan terdapat tiga calon presiden yang memiliki elektabilitas tertinggi, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan. Ketiganya adalah tokoh politik yang memiliki elektabilitas di atas 10 persen.

Hanta mengatakan hasil ini merupakan potret peta politik elektoral saat ini. Hasil ini masih dapat berubah.

"Mengingat pelaksanaan Pilpres masih cukup jauh hingga 2024, sangat mungkin terjadi berbagai dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang berpotensi mengubah peta politik elektoral ke depan," ujar Hanta.