Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh, tidak paham apa yang salah dari parpolnya mencalonkan Anies Baswedan sebagai capres pada Pemilu 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memiliki hak untuk dicalonkan dan mencalonkan diri di pilpres mendatang. Persepsi tersebut yang hingga kini belum berhasil disatukan.
"NasDem menganggap ini apa masalahnya dengan pencalonan seorang WNI yang seutuhnya. Yang punya hak politik untuk dicalonkan dan mencalonkan diri," ungkap Surya ketika diwawancarai di program Ni Luh yang tayang di stasiun Kompas TV dan dikutip pada Rabu (10/5/2023).
Surya Paloh menegaskan tidak ada satu pun pihak yang bisa menyimpulkan Anies adalah sosok yang dianggap berseberangan dengan pemerintahan. Sebab, kata dia, parpol yang kini berada di balik barisan pemerintah, dulu tak ikut mengusung Joko "Jokowi" Widodo sebagai presiden.
Salah satu parpol yang ia sebut dulu berada di kubu oposisi lalu merapat ke pemerintah adalah Partai Amanat Nasional (PAN).
"Kan kalau dilihat dari starting awal koalisi pemerintahan kan tidak ada Golkar, Gerindra, dan PAN. Yang ada kan PDIP, Partai NasDem, PKB, dan Hanura. Tapi kan bukan Gerindra. Gerindra di pemilu lalu siapa? Mereka kan kompetisi dari pemerintah," tutur bos Media Group itu.
Bahkan, kata Surya, Golkar pun dulu sempat mendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Meski tokoh Golkar, Jusuf "JK" Kalla dijadikan cawapres Jokowi.
"Atas keinginan NasDem mendukung Presiden Jokowi, maka kawan-kawan ini kami ajak bersama," tutur dia.
Lalu, apakah NasDem tetap memilih berada di dalam kabinet Indonesia Maju jilid II?