Surya Paloh: Saya Menikmati Sistem Demokrasi Indonesia Saat Ini

23 Agu 2021, 12:35 WIB

Ketum NasDem Surya Paloh (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh hadir dalam acara dialog kebangsaan memperingati 50 tahun CSIS Indonesia. Berbeda dengan ketua umum parpol sebelumnya yang menyampaikan pidato kebangsaan, dalam acara ini Surya menerima sejumlah pertanyaan dari moderator.

Dalam dialog itu, Surya menyinggung mengenai sistem demokrasi Indonesia saat ini. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat dan pemerintah wajib mempertahankan kehidupan kebangsaan.

"Dengan model demokrasi seperti ini mampukah kita mempertahankan kehidupan kebangsaan kita sebagaimana yang diharapkan para pendiri bangsa kita," ujar Surya dalam siaran langsung di kanal YouTube CSIS Indonesia, Senin (23/8/2021).

1. Surya Paloh sebut dalam demokrasi semua pihak dapat saling bicara dengan bebas

Ketum Nasdem, Surya Paloh. (youtube.com/CSIS Indonesia)

Pada kesempatan itu, Surya mengaku menikmati dengan sistem demokrasi Indonesia saat ini. Di mana, semua pihak dapat saling bicara dengan bebas.

"Saya justru sebagai ketua umum partai politik yang ada di negeri ini secara terus terang menikmati, saya menikmati model sistem demokrasi seperti ini," ucapnya.

Meski demikian, dia memiliki kekhawatiran apabila sistem demokrasi ini tidak dikelola oleh elite bangsa dengan baik, akan hancur. Dia berharap, para elite bangsa memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam mengelola sistem demokrasi.

2. Ingatkan kebebasan tak abadi

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski demikian, Surya Paloh mengingatkan kebebasan yang ada dalam sistem demokrasi tidak abadi. Menurutnya, dalam segi kebebasan, perlu adanya rasa tanggung jawab.

"Kebebasan tetap memerlukan kebebasan yang bertanggung jawab," katanya.

3. Sebut masyarakat hanya paham hak di sistem demokrasi

Ilustrasi tuduhan (IDN Times/Mardya Shakti)

Surya Paloh kemudian menyebut masyarakat saat ini hanya memahami haknya dalam sistem demokrasi. Menurutnya, hak dan kewajiban harus dilakukan dengan seimbang.

"Permasalahan kita hari ini masyarakat yang dengan era demokrasi yang super liberal saat ini hanya mengerti hak-hak mereka," katanya.

Oleh karenanya, Pemerintah diminta memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga memiliki kesadaran dengan menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.