Masjid Kubah Emas Depok Tampung 10 Ribu Jemaah Salat Idul Fitri

Dikenal masjid yang unik dan mewah

Depok, IDN Times - Masjid Kubah Emas Depok pada akhirnya membuka diri dengan menggelar salat Idul Fitri 1443 Hijriah. Masjid yang menjadi ikon Depok ini siap menampung 10 ribu jemaah salat id.

Salah satu pengurus Masjid Kubah Emas, Eko Sukarno, saat ditemui IDN Times, Sabtu (30/4/2022), menyatakan tahun ini sudah siap untuk melaksanakan salat id berjemaah.

"Untuk kapasitas kurang lebih bisa menampung sampai 10 ribu jemaah, itu sudah termasuk di luar, selasar yang tidak atapnya. Bahkan, bisa meluas ke samping kanan, kiri, dan di jalanan depan bisa dipakai kalau tidak muat," kata Eko.

Eko menuturkan, dalam ruang salat utama Masjid Kubah Emas yang memiliki 50 saf. Setiap saf, bisa diisi oleh 80 orang jemaah. 

"Ada 50 saf di dalam, jadi kurang lebih bisa menampung 4.000 orang. Lalu, ditambah di mezanin itu bisa kurang lebih 750-an orang. Di selasar juga bisa menampung hingga 4.500, belum di teras selasarnya, samping kanan, dan kiri," ujar Eko.

1. Khatib yang biasa menjadi mentor para mualaf

Masjid Kubah Emas Depok Tampung 10 Ribu Jemaah Salat Idul FitriRuang mezzanine Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). (IDN Times/Syifa Putri Naomi)

Salat Id di Masjid Kubah Emas akan dimulai sejak pukul 07.00 WIB sampai selesai. Salat Id akan dipimpin oleh ustaz Rizwan Bulungan dan khatib KH Syamsul Arifin Nababan.

Syamsul Arifin Nababan merupakan pendiri Pondok Pesantren Annaba' Center, yang dikhususkan bagi para mualaf dan berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Baca Juga: Tradisi Pasar Tumpah Depok Tetap Digelar, Larangan Pemkot Gak Mempan

2. Jemaah yang hadir kebanyakan dari luar Depok

Masjid Kubah Emas Depok Tampung 10 Ribu Jemaah Salat Idul FitriMasjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). (IDN Times/Syifa Putri Naomi)

Meski menjadi ikon kota Depok, masjid megah yang berada di kawasan Limo ini, kata Eko, jemaah salat Id justru lebih banyak berasal dari wilayah lain. Kebanyakan, menurut Eko, berasal dari Jakarta.

"Kalau jemaah yang ke sini lebih banyak yang datang dari luar Depok. Sebab, untuk warga sekitar ini sudah ada masjidnya sendiri di depan sana. Kebanyakan dari Jakarta," kata Eko.

Eko menyatakan pengurus Masjid Kubah Emas tak melakukan persiapan khusus demi melaksanakan salat Id. Bagi Eko, persiapan dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, terkait aturan ketat yang berbasis pada protokol kesehatan, Eko menegaskan tetap diterapkan. Sebab, pandemik COVID-19 masih belum reda. Bedanya, tak ada pengecekan suhu tubuh karena begitu banyak orang yang hadir.

"Jemaah wajib pakai masker, sebab di depan masjid pun sudah ditulis ini kawasan wajib masker. Kami malah khawatir malah membuat kemacetan karena kewalahan," kata Eko.

3. Tidak mengadakan itikaf tahun ini

Masjid Kubah Emas Depok Tampung 10 Ribu Jemaah Salat Idul FitriRuang salat Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). (IDN Times/Syifa Putri Naomi)

Tak seperti masjid-masjid lain yang mulai melaksanakan itikaf untuk jemaah. Tahun ini, Masjid Kubah Emas masih meniadakan itikaf. Alasannya, dijelaskan Eko, lantaran pandemik COVID-19 yang belum reda.

"Mengingat peserta itikaf yang luar biasa, kalau malam ganjil bisa sampai 1.000 orang bahkan lebih. Jemaah yang menunggu itikaf biasanya setelah salat tarawih istirahat, tidur lebih dulu. Mereka, istilahnya tuh, bisa ngampar ke mana-mana. Kami khawatir karena pandemik belum begitu hilang," kata Eko.

Sebelum pandemik,  itikaf yang dilaksanakan Masjid Kubah Emas biasanya dimulai sejak pukul 02.00 yang diisi dengan muhasabah, dilanjutkan salat malam berjemaah, lalu sahur bersama. Biasanya, pengurus Masjid Kubah Emas sudah menyediakan 700 nasi boks dan tak dipungut biaya karena sudah dikumpulkan melalui dana jemaah.

4. Sejarah masjid yang dibangun oleh pengusaha perempuan

Masjid Kubah Emas Depok Tampung 10 Ribu Jemaah Salat Idul FitriBagian mezanin di Masjid Kubah Emas Dian Al-Mahri, Limo, Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). (IDN Times/Syifa Putri Naomi)

Masjid yang berada di tepi Jalan Raya Meruyung dibangun Dian Djuriah Maimun Al-Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah di kawasan tersebut sejak 1996.

Masjid Kubah Emas mulai dibangun sejak 2001 dan selesai pada akhir 2006. Masjid ini baru dibuka untuk umum pada 31 Desember 2006. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai yang termegah di Asia Tenggara.

Masjid Dian Al-Mahri memiliki lima kubah, satu utama dan empat kecil. Bentuk kubah utama menyerupai desain Taj Mahal dan dilapisi emas setebal dua sampai tiga milimeter dan mosaik kristal. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mosaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.

Arsitektur masjid mengikuti tipologi di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Depok Dapat Tambahan Pasokan Gas Melon 111.640 Tabung

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya