Tak Undang Anies, Panitia Reuni 212: Kita Hindari Politik Praktis

01 Des 2022, 14:27 WIB

IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Panitia Reuni 212 memastikan pihaknya tak mengundang Anies Baswedan dalam acara Reuni 212 bertajuk 'Munajat Akbar Indonesia Bersholawat' di Masjid At-Tin, Jakarta Timur (Jaktim) pada besok, Jumat (2/12/2022).

Penanggung Jawab Reuni Aksi 212 Yusuf Martak menjelaskan pihaknya tak mengundang Anies. Hal itu karena Reuni 212 ingin terbebas dari politik praktis, sehingga mereka hanya mengundang sejumlah tokoh agama.

"(Anies) gak kita undang. Karena kita gak undang (tokoh) yang punya kaitannya dengan politik. Politik praktis gak kita undang," kata dia.

"Politik praktis kita tidak undang, yang kita undang itu tokoh, ulama, habib, ustaz, kiai, gitu," sambung Yusuf.

1. Ada pihak yang berusaha menggagalkan Reuni 212

Penanggung Jawab Reuni Aksi 212 Yusuf Martak dalam konferensi pers Reuni 212 (dok Istimewa)

Sementara itu, Ketua Pelaksana Reuni 212, Abdul Qohar Al Qudsy menyayangkan, jelang acara tersebut digelar masih ada sejumlah pihak yang menggangu hingga mengancam membubarkan Reuni 212.

"Kami sangat menyesalkan masih ada sekelompok kecil ( 212 Phobia ) yang secara sengaja dan sistematis, melakukan aksi-aksi ingin membatalkan kegiatan mulia ini," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).

2. Diancam hingga diprovokasi supaya tidak menghadiri acara Reuni 212

Konferensi pers Reuni 212 (dok Istimewa)

Abdul menjelaskan beberapa upaya dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab supaya Reuni 212 batal digelar, di antaranya mengancam, provokasi massa, hingga mempersulit izin acara.

"Seperti ada pernyataan yang mengancam dan provokatif terkait penolakan dan ajakan untuk tidak menghadiri acara ini, tidak mengijinkan tempat dan tak sedikit komentar-komentar negatif terutama di media sosial," ujar dia.

3. Peserta Reuni 212 diminta tak terprovokasi dan tetap bersatu

Suasana Aksi Reuni 212 pada Kamis (2/12/2021). (IDN TImes/Irfan Fathurohman)

Lebih lanjut, Abdul meminta kepada peserta Reuni 212 agar tidak terpancing adanya upaya provokasi tersebut. Menurut dia, Reuni 212 merupakan kegiatan yang wajar di tengah iklim demokrasi.

"Kami mengimbau ummat dan masyarakat untuk tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathoniyyah, menjaga persatuan dan kesatuan," tutur dia.

Reuni 212 direncanakan akan mulai digelar sejak dini hari pukul 02.00 WIB, dimulai dengan salat tahajud.

"Acara pada hari Jumat (2/12), mulai pukul 02.00 WIB, yang dimulai dengan salat tahajud, hingga pukul 09.00 WIB. Bawa alat salat, pakai masker, jaga protokol kesehatan, dan diharapkan mengenakan pakaian putih," kata dia.