4 Perusahaan Luar Negeri yang Digandeng RI Kembangkan Vaksin COVID-19

Mana saja ya?

Jakarta, IDN Times - Indonesia tengah bekerja sama menemukan vaksin COVID-19. Presiden Joko "Jokowi" Widodo sangat berharap Indonesia bisa segera menemukan vaksin virus corona agar kondisi bisa normal dan pulih kembali dari pandemik.

Selama pandemik melanda tanah air, pemerintah beserta para perusahaan farmasi dan lembaga penelitian terus berupaya mencari kerja sama dalam pengembangan vaksin COVID-19. Selain perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, terdapat tiga perusahaan yang diincar Indonesia untuk mengembangkan vaksin virus corona.

Berikut perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan vaksin. Mana saja ya?

1. Vaksin dari Sinovac sudah dalam tahap uji klinis tahap ketiga

4 Perusahaan Luar Negeri yang Digandeng RI Kembangkan Vaksin COVID-19Vaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Dilansir dari situs resmi Sinovac, www.sinovac.com, perusahaan asal Tiongkok itu mulai dibangun sejak 1993. Saat itu, Chief Executive Officer Mr Weidong Yin dan tim di Tangshan Yian Biological Engineering Co Ltd terlibat dalam kegiatan R&D untuk pengembangan vaksin hepatitis A. Lalu, pada 1999, mereka berhasil mengembangkan vaksin hepatitis A nonaktif bersama para ilmuwan Tiongkok.

Selama dua dekade terakhir, perusahaan ini telah mengembangkan dan mengkomersialkan enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan, dan memajukan jalur R&D. Perusahaan ini akhirnya resmi berdiri pada 2001 dengan memproduksi dua kategori vaksin, yaitu vaksin influenza dan hepatitis.

Kemudian, Sinovac mulai memperluas platform yang terintegrasi penuh dengan fasilitas penelitian mutakhir, bersertifikat GMP fasilitas manufaktur, dan tim penjualan dengan jangkauan di seluruh Tiongkok. Kemudian, pada akhir Januari 2020, Sinovac mulai mengembangkan calon vaksin virus corona dan berharap bisa memproduksi hingga 100 juta vaksin.

Pada Juli 2020, Indonesia melalui perushaan pelat merah, Kimia Farma, bekerja sama dengan Sinovac untuk pengembangan vaksin COVID-19. Saat ini, uji klinis vaksin telah masuk tahap ketiga dan sedang diujikan kepada relawan.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

2. Kalbe Farma dan Genexine dari Korea Selatan akan kembangkan vaksin GX-19

4 Perusahaan Luar Negeri yang Digandeng RI Kembangkan Vaksin COVID-19Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Selain Sinovac, Indonesia juga berencana membangun kerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan vaksin COVID-19. Kali ini, kerja sama dilakukan antara PT Kalbe Farma Tbk dengan Genexine Inc.

Dikutip dari laman genexine.com, Genexine merupakan perusahaan bioteknologi tahap klinis yang fokus pada pengembangan dan komersialisasi imunoterapi inovatif dan biologi jangka panjang novel generasi berikutnya. Genexine dibangun dengan tujuan untuk memberikan obat-obatan kepada pasien yang akan mengubah hidup mereka.

Bersama Kalbe Farma, Genexine telah sepakat uji klinik GX-19 di Indonesia. Uji coba pun dilakukan pada Juni 2020. GX-19 adalah pengembangan vaksin DNA terhadap virus corona baru oleh konsorsium dengan Genexine, Binex, The International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, The Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (Postech).

3. Bio Farma tengah menjajaki gandeng CEPI untuk pengembangan vaksin

4 Perusahaan Luar Negeri yang Digandeng RI Kembangkan Vaksin COVID-19Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Indonesia juga berencana menggandeng salah satu perusahaan pengembangan vaksin di Norwegia, yaitu Coalition for Epidemic, Preparedness and Innovation (CEPI).

Melansir dari laman resmi CEPI, cepi.net, perusahaan yang didirikan sejak 2017 di Davos itu untuk mengembangkan vaksin, guna menghentikan epidemi di masa depan.

CEPI memiliki misi yaitu mempercepat pengembangan vaksin untuk melawan penyakit menular yang baru muncul, dan memungkinkan akses yang adil ke vaksin ini bagi orang-orang selama wabah.

Melalui Bio Farma, Indonesia juga merencanakan bekerja sama dengan CEPI. Bio Farma akan mendiskusikan detail peluang kerja sama dengan CEPI yang juga melibatkan berbagai perusahaan di bawah funding CEPI, termasuk Moderna dan Oxford/Astra Zeneca.

4. Uni Emirat Arab siap pasok 10 juta vaksin untuk Indonesia

4 Perusahaan Luar Negeri yang Digandeng RI Kembangkan Vaksin COVID-19Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain ketiga perusahaan tersebut, pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) juga telah sepakat menyediakan 10 juta dosis vaksin ke Indonesia pada tahun ini. Kesepakatan ini terjalin berkat kerja sama PT Indofarma dengan perusahaan teknologi yang berbasis di Abu Dhabi, G42.

Dikutip dari situs resmi G42, g42.ai, perusahaan tersebut berbasis di Abu Dhabi. Group 42 (G42) adalah perusahaan Artificial Intelligence dan Cloud Computing terkemuka yang didedikasikan untuk pengembangan dan implementasi solusi teknologi holistik.

G42 memiliki jaringan kemitraan yang aktif dan luas, menghubungkan organisasi internasional yang melengkapi ekosistem mereka, serta mendukung visinya. Kemitraan G42 berkisar dari perjanjian kerja sama strategis, usaha patungan, hingga investasi langsung oleh G42.

Terkait kerja sama Indonesia dengan G42 ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan mengirimkan satu tim reviewer atau penilai untuk melakukan pemantauan dari dekat, serta pemantauan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin G42 dengan Sinovac.

"Dan ke depan kami akan menjalin kerja sama segitiga antara Indonesia, G42 dan Sinovac yang secara prinsip disepakti," ujar Retno dalam keterangan persnya, Sabtu 22 Agustus 2020.

Kerja sama ini, kata Retno, masih dalam konteks pemantaun uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin. Hasil kerja sama ini dinilai sangat penting bagi pengembangan calon vaksin ke depan.

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya