Birokrasi PSBB Dinilai Berbelit, Jokowi: Kita Tidak Ingin Grusa-Grusu

Pemerintah hati-hati menerapkan PSBB COVID-19 di wilayah

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, pemerintah tak ingin terburu-buru mengambil keputusan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada suatu daerah.

Pernyataan tersebut menanggapi soal anggapan pemerintah yang dinilai berbelit, dan membuat pemerintah daerah lamban melakukan pencegahan virus mematikan itu.

"Saya kira kita semuanya dalam kondisi seperti ini jangan sampai mengambil keputusan itu salah. Semuanya harus hati-hati dan tidak grusa-grusu (buru-buru)," kata Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/4).

Jokowi menjelaskan, keputusan penerapan PSBB di suatu wilayah harus melalui banyak perhitungan, sehingga memakan waktu tidak sebentar dan diputuskan lebih cepat.

"Kita tidak ingin memutuskan ini secara grusa-grusu, cepat tetapi tidak tepat. Saya kira lebih baik kita memutuskan ini dengan perhitungan, dengan kejernihan, dan kalkulasi yang detail dan mendalam," kata dia.

Jokowi menyebutkan ada beberapa aspek yang menjadi penilaian pemerintah untuk menerapkan PSBB pada suatu wilayah. Seperti jumlah kasus hingga kematian akibat virus corona di wilayah terkait.

"Ini harus melihat beberapa hal, yaitu jumlah kasus yang ada, jumlah kematian di setiap baik kabupaten atau kota maupun provinsi. Tentu saja didasarkan pada pertimbangan epidemiologis, besarnya ancaman, dukungan sumber daya, pertimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Ini penting," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi: Polri Akan Beri Program Bansos dan Pelatihan Sopir Taksi

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya