BNPB Ralat Jumlah Korban Tewas Tsunami Banten dari 430 Jadi 426

Hal itu disebabkan adanya double pencatatan

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merevisi data mengenai jumlah korban tewas akibat tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu. Apabila semula angkanya mencapai 430 orang yang tewas, maka kini diubah menjadi 426 orang. 

Lho kok bisa terjadi seperti itu? Menurut Sutopo hal tersebut disebabkan adanya penulisan data yang double ketika melakukan pencatatan jumlah korban jiwa. 

"Mengapa turun? Setelah kami lakukan kroscek ternyata ada beberapa korban meninggal yang didata double. Apalagi perbatasan Serang, Pandeglang di perbatasan dicatat di Serang," kata Sutopo di Gedung BNPB ketika memberikan keterangan pers pada Jumat (28/12). 

Menurut Sutopo, jumlah tersebut sudah meliputi lima kabupaten/kota yang terdampak, antara lain Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawan.

Hingga kini, lanjut Sutopo, BNPB sudah memperoleh data jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka dari masing-masing posko tanggap darurat dari ke-5 kabupaten tersebut.

"Total 426 orang meninggal dunia. Sementara total korban luka-luka mencapai 7.202 orang. Sebanyak 23 orang hilang dan jumlah pengungsi 40.386 mengungsi," kata dia. 

Baca Juga: Kesaksian Nelayan Lihat Gelombang Tsunami 15 Meter Hancurkan Desanya

Topik:

Berita Terkini Lainnya