Deretan Pembangunan Infrastruktur di Periode Kedua Pemerintahan Jokowi

Jokowi sudah bangun 33 ruas jalan tol

Jakarta, IDN Times - Dalam pidato 2019 lalu, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Dalam laporan Kantor Staf Presiden (KSP) berjudul Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh 2021, disebutkan bahwa infrastruktur digital masuk dalam program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Jokowi.

"Upaya meneruskan pembangunan infrastruktur, termasuk infrastuktur digital, bukanlah sekadar membangun konstruksi teknis atau meningkatkan adaptasi teknologi. Ini bagian dari upaya menghadirkan peradaban baru Indonesia Maju 2045," tulis KSP dalam laporannya yang dikutip IDN Times, Rabu (20/10/2021).

Infrastruktur digital ini arah utamanya adalah mendukung pelayanan dasar, serta peningkatan produktivitas melalui konektivitas dalam aneka wujud.

"Bandara, jaringan listrik, gas, bendungan, jalan. Di perlintasan trans-Jawa, trans-Sumatra, trans-Papua, tumbuh kekayaan ekonomis, sosiologis, budaya," tulis KSP lagi.

Baca Juga: Ini Pencapaian Pembangunan SDM Selama 2 Tahun Jokowi-Ma'ruf

1. Sebanyak 33 ruas jalan tol, 106 pelabuhan dan 30 trayek untuk tol laut telah dibangun

Deretan Pembangunan Infrastruktur di Periode Kedua Pemerintahan JokowiIlustrasi jalan tol (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Laporan KSP menyebut, potensi pembangunan infrastruktur secara terintegrasi untuk membuka daerah terisolir serta menormalkan harga logistik. KSP menyampaikan, selama masa pemerintahan Jokowi sudah ada 33 ruas jalan tol selesai dibangun untuk lalu lintas darat, 106 pelabuhan dan 30 trayek untuk tol laut, dan 39 rute melayani jembatan udara.

"Kapal-kapal berbendera Indonesia kini bisa bersaing di bisnis logistik mancanegara. Ini terwujud oleh pencapaian kategori whitelist berdasarkan MoU Tokyo. Semuanya demi kemudahan logistik," tulis KSP.

2. Pada 2020 tercatat 1.682 BTS sudah dibangun

Deretan Pembangunan Infrastruktur di Periode Kedua Pemerintahan JokowiIlustrasi pemancar sinyal Indihome (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kemudian, KSP mengatakan, kunci pemulihan pandemik COVID-19 adalah dengan transformasi digital. Peta Jalan Indonesia Digital tersusun dari empat pilar yakni pembangunan digital merata dalam infrastruktur, pemerintahan, masyarakat, dan ekonomi.

"Stasiun pemancar sinyal Base Transceiver Stations (BTS), serat optik satelit multifungsi SATRIA hingga Pusat Data Nasional dikebut. Literasi digital dari Sabang sampai Merauke disiapkan. Termasuk bidang UMKM serta Ultra Mikro tulang punggung perekonomian Indonesia," tulis KSP.

Selama masa pemerintahan Presiden Jokowi pada 2020, sudah dibangun 1.682 BTS di desa/kelurahan. Sementara di 2021, terdapat 882 BTS siap dibangun dan 3.936 sedang dalam tahap survei.

3. Pembangunan 44 bendungan tengah dikebut di periode kedua pemerintahan Jokowi

Deretan Pembangunan Infrastruktur di Periode Kedua Pemerintahan JokowiPresiden Jokowi resmikan Bendungan Way Sekampung di Lampung. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Selain jalan-jalan yang terintegrasi, pemerintah juga telah membangun beberapa bendungan. Menurut KSP, mengelola sumber daya air harus mulai dari hulu. Bendungan, irigasi, embung menjadi solusi selain pengelolaan daerah aliran sungai. Sejak 2015, tercatat 21 bendungan selesai dibangun, 44 lain tengah dikebut.

"Bila 61 bendungan hadir pada 2024, 1,1 juta hektare sawah akan terjamin irigasinya. Pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) berdaya 6.152 megawatt (MW) siap bergerak. Air baku 221,78 meter kubik per detik akan terpancur, memenuhi kebutuhan air bersih warga," kata KSP.

4. IKN di Kaltim salah satu komitmen pemerintah dalam program pembangunan infrastruktur

Deretan Pembangunan Infrastruktur di Periode Kedua Pemerintahan JokowiDesain ibu kota baru (YouTube/Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, KSP menuturkan, pembangunan ibu kota baru menjadi salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Penyerahan Surat Presiden (Surpres) terkait Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) ke DPR, juga disebut KSP menunjukkan komitmen pemerintah membangun ibu kota baru.

"Pemindahan ibu negeri ke Kalimantan Timur yang merupakan wilayah tengah Indonesia membawa multiplier effect. Episentrum pertumbuhan akan merata ke luar Jawa. Keadilan dan kesejahteraan rakyat kian terwujud, dan janji membangun negeri secara Indonesia sentris bukanlah sekadar slogan. Karya ini menandai terwujudnya visi Indonesia Maju 2045," jelas KSP.

"Maka dari Kalimantan Timur, kita boleh mengirim pesan kepada dunia: ini bukan hanya soal membangun sebuah ibu kota baru, melainkan bagian dari upaya besar Indonesia meneguhkan entitas nasional, melahirkan perabadan selaras-alam, aman, nyaman, mudah dijangkau, serta menjadi penggerak ekonomi masa depan," tutur KSP.

Baca Juga: Dua Tahun Jokowi-Ma’ruf, Ini 5 Program Prioritasnya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya