Dua Pekan 9 Provinsi di Tangan Luhut: Kasus Aktif Turun, Kematian Naik

Berhasilkah Luhut menekan angka COVID-19 di dua pekan ini?

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, memaparkan data di 9 provinsi prioritas yang ditangani oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Ke-9 provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali ditambah satu provinsi lainnya yakni Banten.

Dalam pemaparannya, selama dua pekan penanganan kasus di 9 provinsi tersebut dipimpin Luhut, kasus aktif COVID-19 cenderung menurun. Namun, angka kematian semakin naik.

1. Kasus aktif 10 provinsi selama dua pekan cenderung menurun

Dua Pekan 9 Provinsi di Tangan Luhut: Kasus Aktif Turun, Kematian NaikGrafis pencegahan COVID-19/ IDN Times

Wiku menyampaikan, jumlah kasus aktif secara nasional memang mengalami peningkatan. Namun, dilihat dari persentase kontribusi 10 provinsi tersebut, kasus aktif nasional cenderung mengalami penurunan.

"Pada 13 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi ini menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional. Kemudian pada tanggal 20 September, persentase menurun menjadi 70,4 persen dan kemudian pada tanggal 27 September mencapai 67,6 persen," jelas Wiku dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/9/2020).

"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semakin menurun," katanya lagi.

Baca Juga: Ini 4 Kelurahan di Jakarta dengan Lebih dari 100 Kasus Aktif COVID-19 

2. Angka kesembuhan di 10 provinsi meningkat, bisa berpengaruh ke angka nasional

Dua Pekan 9 Provinsi di Tangan Luhut: Kasus Aktif Turun, Kematian NaikSupir dari Bus Sekolah yang beralih tugas menjadi Supir Pengantar Pasien COVID-19 (Instagram.com/bussekolahjakarta)

Jika dilihat dari kasus kesembuhan, lanjut Wiku, terjadi peningkatan di tingkat nasional maupun di 10 provinsi tersebut. Namun, persentase kontribusi kesembuhan di 10 provinsi prioritas terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan pada tanggal 13 September sebesar 80,15 persen.

"Dari kasus kesembuhan nasional itu berasal dari 10 provinsi prioritas ini, kemudian menurun pada tanggal 20 September menjadi 79,65 persen, dan terakhir pada 27 September menjadi 79,35 persen," ucap Wiku.

Wiku menuturkan, angka kesembuhan tersebut harus selalu ditingkatkan, baik di tingkat nasional maupun 10 provinsi. Sebab, jika angka kesembuhan di 10 provinsi tersebut meningkat, maka angka nasional juga akan meningkat.

3. Angka kematian di 10 provinsi alami peningkatan

Dua Pekan 9 Provinsi di Tangan Luhut: Kasus Aktif Turun, Kematian NaikProses pamakaman di TPU Pondok Ranggon (IDN Times/Fiqih Damar dan Aldila Muharma)

Untuk kasus kematian di 10 provinsi ini, pada pekan 13 September 2020 hingga 20 September 2020 sempat mengalami peningkatan. Namun, pada pekan 20 September 2020 hingga 27 September 2020 mengalami penurunan.

"Persentase kontribusi kematian pada 10 provinsi prioritas ini cenderung meningkat pada tanggal 13 September 77,6 persen dari kasus kematian nasional itu berasal dari 10 provinsi prioritas ini," tutur Wiku.

Kemudian pada 20 September 2020, angka kematian meningkat menjadi 80,47 persen. Sedangkan, pada 27 September 2020, angka kematian sedikit menurun menjadi 80,18 persen.

"Angka kematian ini harus selalu ditekan baik di 10 provinsi prioritas ini, maupun daerah-daerah lainnya," ujar Wiku.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: 7 Bulan COVID-19 Landa Indonesia, Sudah 291.182 Orang Terinfeksi 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya