Jabodetabek Tak Kunjung Turun Level PPKM Gara-gara Bogor dan Tangerang

Kok bisa sih?

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan Jabodetabek tak kunjung turun level dari level 2 ke 1.

Maka itu, pemerintah akan mengubah metode penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah aglomerasi. Sehingga syarat vaksinasi di wilayah aglomerasi diubah berdasarkan capaian masing-masing kota.

“Presiden berikan arahan untuk tidak menahan terus kabupaten yang lain, maka Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari Jabodetabek,” kata Luhut dalam keterangan pers, yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Kata Epidemiolog soal Kasus COVID-19 di RI Mendadak Turun Drastis

1. Pemerintah akan genjot vaksinasi di Kabupaten Bogor dan Tangerang

Jabodetabek Tak Kunjung Turun Level PPKM Gara-gara Bogor dan TangerangSuasana vaksinasi COVID-19 massal di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/6/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

Untuk meningkatkan vaksinasi di Kabupaten Bogor dan Tangerang, Luhut menyampaikan, pemerintah akan terus menggenjot vaksinasi COVID-19.

“Karena itu Bogor dan Tangerang itu akan dilakukan operasi khusus oleh TNI, Polri, dan Kemenkes dengan mengerahkan vaksinator-vaksinator untuk mempercepat target ini,” kata dia.

2. Luhut klaim kasus COVID-19 terus menurun di RI

Jabodetabek Tak Kunjung Turun Level PPKM Gara-gara Bogor dan TangerangLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengklaim, situasi pandemik di Indonesia terus terkendali. Dia mengklaim kasus konfirmasi positif di Jawa-Bali turun hingga 99 persen.

“Selain itu, angka reproduksi efektif Bali akhirnya turun di bawah 1, mengikuti angka nasional dan pulau Jawa, yang mengindikasikan terkendalinya pandemik COVID-19,” ujar Luhut.

Tak hanya itu, Luhut juga mengungkapkan rendahnya kasus konfirmasi positif membuat kasus aktif di Indonesia juga menurun. Saat ini, terdapat kasus aktif 18 ribu secara nasional.

“Jauh menurun dibandingkan lebih dari 570 ribu kasus aktif pada puncak varian Delta,” ujar dia.

3. Tidak ada kasus kematian di beberapa provinsi Jawa-Bali

Jabodetabek Tak Kunjung Turun Level PPKM Gara-gara Bogor dan TangerangWarga berkendara di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Selain itu, Luhut menuturkan, situasi COVID-19 yang membaik tercermin dari kasus kematian di provinsi pulau Jawa-Bali yang mencatat nol kematian. Dia menyebut seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Bali mencatat nol kasus kematian menurut data pada 17 Oktober 2021.

“Provinsi lain di Jawa-Bali hanya mencatat kurang dari lima kematian per hari. Langkah ini saya kira jauh lebih bagus lagi dari Juni sebelumnya,” kata dia.

Baca Juga: [LINIMASA-8] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya