Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak Fleksibel

Itu disampaikan Gubernur Kalimantan Tengah

Jakarta, IDN Times - Kalimantan Tengah menjadi salah satu kandidat ibu kota baru Indonesia. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran pun menghadiri undangan Bappenas untuk membahas pemindahan ibu kota.

Palangkaraya yang disebut-sebut sebagai kandidat terkuat ibu kota, dianggap Sugianto tidak tepat dijadikan kandidat ibu kota. Lalu, apa alasannya?

1. Palangkaraya dianggap semakin padat seiring perkembangan zaman

Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak FleksibelIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sugianto menceritakan bahwa sebelumnya Presiden Joko "Jokowi" Widood sempat bertanya kepadanya apakah Palangkaraya masih bisa dijadikan ibu kota baru atau tidak. Kemudian, Sugianto pun mengungkapkan Palangkaraya akan sulit bila kembali dijadikan kandidat ibu kota, seperti saat rencana ini digulirkan sebelumnya.

"Pak Jokowi pernah bilang 'Pak Gubernur masih fleksibel tidak Kota Palangkaraya untuk menjadi pusat pemerintahan?' Saya jawab 'mohon maaf Pak Presiden, kemungkinan tidak fleksibel lagi karena perkembangan zaman, kelahiran bertambah, perekonomian'," cerita Sugianto di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/5).

Kemudian, ia pun mengajukan tiga lokasi yang bisa dijadikan kandidat ibu kota, yakni Palangkaraya yang memiliki luar 66 ribu hektare, Kabupaten Katingan dengan luas 120 ribu hektare, dan Kabupaten Gunung Mas dengan luas 121 ribu hektare.

"Pak Menteri tadi menyampaikan bahwa kita butuh cuma 40 ribu hektare, tapi kita melihat Indonesia jangan cuma 50 tahun atau satu abad, tapi kesiapan lahannya betul-betul sampai kiamat, lahan ini tetap ada," terangnya.

Baca Juga: Daerah di Kalimantan Ini Bakal Jadi Kandidat Kuat Ibu Kota RI

2. Kalimantan Tengah dikelilingi 11 daerah aliran sungai

Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak FleksibelIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih lanjut, Sugianto juga memamerkan persediaan air di Kalimantan Tengah. Ia mengatakan bahwa provinsi tersebut terdiri dari 11 daerah aliran sungai (DAS).

"Kita terdiri dari 11 DAS, yang mana banyak ratusan sungai kecil yang siap untuk jadi ibu kota ini. Kita betul-betul siapkan. Diapit 2 DAS besar, DAS Katingan dan DAS Kahayan," jelas Sugianto.

3. Kalimantan Tengah sedia PLTA dan PLTU

Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak FleksibelDok PJB INVESTASI

Selain ketersediaan air tawar yang mencukupi, lanjut Sugianto, Kalimantan Tengah juga sudah mencukupi untuk energi, baik PLTU dan PLTA.

"Di sana juga ada proyek Pak Presiden, dan Pak Presiden tahun 2017 itu untuk food estate. Ibu kota butuh pangan, dibutuhkan pangan besar. Masalah pangan tidak akan menjadi masalah," ucapnya.

4. Lokasi Kalimantan Tengah dinilai strategis

Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak Fleksibel(Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran) www.instagram.com/@sugianto_sabran

Untuk pertahanannya juga, Sugianto menyanpaikan Kalimantan Tengah berada di tengah-tengah. Sehingga menurutnya hal itu sangat strategis.

"Untuk pertahanan juga, kan Kalimantan Tengah letaknya pas di tengah-tengah. Kalau ke arah selatan Kalsel, ke arah utara Kalbar, terus ke timur. Sekitar perjalanan 50 menit. Jadi betul-betul di tengah. Ini sangat luar biasa," ungkapnya.

5. Dua tahun lagi Kalimantan Tengah akan jadi penghasil kelapa sawit terbesar

Jadi Kandidat Ibu Kota, Palangkaraya Disebut Tidak Fleksibelfreepik.com/aopsan

Sugianto berharap apabila Kalimatan Tengah dipilih sebagai lokasi ibu kota, maka akan memberikan investasi yang cukup besar. Apalagi, lanjutnya, Kaliamtan Tengah dua tahun lagi bisa menjadi penghasil sawit terbesar.

"Kalteng itu penghasil sawit terbesar dua tahun ke depan, tetapi hilirisasinya di Jawa, bukan Kalteng. Dengan pemindahan ibu kota, saya yakin orang akan berbondong-bondong membangun hilirisasinya di Kalteng," tutur dia. 

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Kembali Dibahas Jokowi Saat Buka Bersama 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya