Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!

Rencana semula vaksinasi November batal

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan waktu penyuntikan vaksin di Indonesia. Alasannya, vaksin-vaksin tersebut belum datang ke Indonesia. 

"Kita doanya makin cepat makin baik, namun juga harus aman. Tapi kalau waktu ya wong barangnya belum ada. Saya kira kalau barang ada ya menyikapinya beda," kata Terawan dalam rapat kerja di DPR RI, Selasa (16/11/2020).

1. Terawan sebut vaksin yang dimiliki Indonesia saat ini hanyalah vaksin Sinovac

Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Terawan menjelaskan, hingga saat ini vaksin yang sudah ada di Indonesia hanyalah vaksin Sinovac. Itu pun vaksin masih dalam tahap uji klinis tahap ketiga. Menurut dia, selain vaksin Sinovac memang belum ada vaksin lainnya di Indonesia.

"Yang lain memang belum datang, belum ada. Kalau ada ya mungkin akan berbeda," ujar Terawan.

2. Terawan belum bisa putuskan kapan vaksinasi akan dilakukan

Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI itu, Terawan diserbu dengan pertanyaan kapan sebenarnya vaksinasi dilakukan oleh pemerintah. Sebab, sebelumnya beredar bahwa vaksinasi akan dilakukan pada November atau Desember ini. Namun, Terawan tidak bisa menjawab dengan lugas pertanyaan dari para anggota dewan tersebut.

"Karena belum ada (vaksinnya), ya saya gak bisa ngomong apa-apa. Kan belum ada. Karena itu semua masih rencana. Nanti bingung, tranpsaransi, kalau saya kemukakan, nanti 'mana barangnya?' ucap Terawan.

3. Luhut sebut vaksinasi akan dilakukan pada Desember 2020

Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Pemerintah sempat mengabarkan rencana vaksinasi pada pertengahan November 2020. Hal itu disampaikan oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan. Namun, ternyata rencana itu harus molor. Terkait penundaan itu, Kantor Staf Kepresidenan menyebut pemerintah berhati-hati dalam melakukan vaksinasi untuk menghindari permasalahan yang muncul di kemudian hari. 

Untuk bisa digunakan dalam vaksinasi, vaksin Sinovac harus mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). Dibutuhkan waktu bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mengeluarkan EUA. 

Luhut mengatakan, rencana vaksinasi di November mundur dan kemungkinan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020. "Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember," kata Luhut seperti dilansir ANTARA, Rabu (4/11/2020).

"Saya rasa (vaksinasi) sekitar 9 juta orang di wilayah spesifik yang kami percaya berkontribusi besar pada tingginya kasus COVID-19. Di Jakarta misalnya, ada sejumlah area yang kami percaya berkontribusi besar pada kasus COVID-19 dan berikan mereka suntikan," kata Luhut.

4. Indonesia membidik vaksin buatan 3 perusahaan farmasi yakni Cansino, Sinopharm, dan Sinovac Biotech

Jadwal Vaksinasi Belum Ditentukan, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada!Vaksin COVID-19 Sinovac, Minggu (19/7) tiba di Soetta dan langsung dibawa ke Bandung untuk segera mulai Uji Klinis oleh Biofarma dan FK Unpad (Dok. IDN Times/Istimewa)

Hingga saat ini, belum ada satu pun vaksin COVID-19 yang disetujui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sebagian besar masih berada di tahap uji klinis tahap ketiga. 

Dari Negeri Tirai Bambu, Indonesia membidik vaksin corona buatan tiga perusahaan farmasi yakni Cansino, Sinopharm/G42, dan Sinovac Biotech. Vaksin buatan ketiga perusahaan farmasi itu kini masih menjalani uji klinis tahap ketiga di beberapa negara. 

Sinovac Biotech melakukan uji klinis di Tiongkok, Turki, Bangladesh, Indonesia, Brasil, dan Chile. Sementara, G42/Sinopharm melakukan uji klinis di Tiongkok, Uni Emirat Arab, Peru, Maroko, dan Argentina. Cansino melakukan uji klinis di Tiongkok, Arab Saudi, Pakistan, dan Rusia. 

Meski begitu, ada beberapa negara yang sudah memberikan EUA dan langsung mengimunisasi warganya dengan vaksin yang belum rampung uji klinisnya itu.

Tiongkok telah memberikan EUA bagi vaksin dari Cansino, Sinopharm, dan Sinovac. Negeri Panda telah memberikan vaksin massal kepada kelompok yang diprioritaskan sejak Juli 2020 lalu. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai efek samping dari pemberian imunisasi massal secara darurat di sana. 

Indonesia pun berencana meniru langkah Tiongkok. Vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech rencananya akan diberikan kepada kelompok prioritas dengan izin penggunaan darurat. 

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya