Jawab Prabowo soal Impor, Jokowi: Di Sektor Beras Sejak 2014 Turun

Jokowi paparkan penurunan jumlah impor di debat capres

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto, bertanya tentang impor pangan yang selama ini dilakukan oleh Pemerintahan Jokowi. Menurutnya, hal itu sangat membuat para petani terpukul.

"Saya ingin bertanya bahwa Bapak Joko Widodo waktu menjabat dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa tidak akan mengimpor komoditas pangan. Ternyata, impor banyak sekali. Komoditas itu ada datanya semua," kata Prabowo.

"Ini terus terang saja, sangat memukul kehidupan petani kita. Petani tebu, panen tapi gula dari luar masuk dalam jumlah yang sangat besar," lanjutnya.

Mendengar pertanyaan Prabowo, Jokowi pun menyampaikan bahwa impor pangan sudah semakin berkurang dalam pemerintahannya.

"Pada tahun 2014 kita mengimpor jagung 3,5 juta ton. 2018, kita hanya mengimpor 180 ribu ton. Artinya petani kita telah memproduksi 3,3 juta ton, sehingga impor itu menjadi sangat jauh berkurang," jelas Jokowi.

"Tidak mungkin kita membalikkan tangan sehari dua hari. Memerlukan waktu panjang," tambahnya.

Lalu, Jokowi menyampaikan alasan kenapa pemerintah melakukan impor. Salah satunya adalah untuk menjaga ketersediaan pangan Indonesia ke depannya.

"Di sektor beras, perlu saya sampaikan bahwa sejak 2014 sampai sekarang turun. Produksi beras kita 1984, kita memang swasembada 21 juta ton per tahun. 2018 produksi beras kita 33 juta ton, konsumsi kita 29, juta ton, artinya ada surplus sebanyak 2,8 juta ton. Apa artinya, kita surplus," ungkap Jokowi.

"Kenapa kita impor? Untuk menjaga ketersediaan stok, stabilisasi harga, cadangan bencana, cadangan gagal panen," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Saya Tahu Prabowo Punya Lahan Luas 220 Ribu Hektar di Kaltim

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya