Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIP

Hasto sebut hoaks dibangun untuk menutupi kelemahan

Aceh, IDN Times - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengimbau semua pihak agar kontestasi politik 2019 dibangun dengan politik yang positif. Sehingga, tidak terus-terusan mengumbar hoaks dan fitnah dengan kampanye hitam.

Pernyataan Hasto menanggapi maraknya kampanye hitam yang menyerang Calon Presiden nomor urut 01 Joko "Jokowi" Widodo baru-baru ini. Seperti beredarnya video emak-emak yang menuding Jokowi akan melarang azan jika menang Pilpres 2019.

Video serupa juga beredar di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam potongan video berdurasi 45 detik itu, seorang emak-emak terlihat menyampaikan, apabila Jokowi menang maka pelajaran agama akan dihapus dari sekolah.

1. Hasto mengatakan politik harus menggunakan etika politik positif

Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIPIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Hasto, dalam politik tetap harus menjaga etika berpolitik yang positif. Hal itu penting agar masyarakat tidak selalu disuguhi berita-berita hoaks dan fitnah.

"Karena itu mari berpolitik dalam membangun yang positif, peradaban positif dan hati serta pikiran baik. Itulah yang ditunjukkan oleh Jokowi-Ma'ruf," kata Hasto, di Aceh, Rabu (6/3).

2. Isu hoaks yang dibangun kubu lawan disebut untuk menutupi kelemahan Prabowo-Sandiaga

Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIPIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menurut Hasto, beredarnya isu-isu hoaks yang dilempar kubu lawan tersebut untuk menutupi kelemahan dari pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Sebenarnya hoaks itu untuk menutup kelemahan dari mereka, ketika mereka menggunakan isu Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin tidak Islami. Bagaimana seorang ulama besar tidak Islami? Itu kan menutup mereka yang tidak Islami dan juga menggunakan isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender), jangan-jangan mereka yang menggunakan isu itu," kata dia.

3. Orang di dalam video menggunakan atribut PKS

Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIPIDN Times/Imam Rosidin

Pada video yang tersebar melalui grup-grup percakapan WhatsApp itu, terlihat perempuan itu menjelaskan alasan tidak memilih Jokowi-Ma’ruf. Jokowi disebut-sebut bakal menggantikan pesantren menjadi sekolah-sekolah umum.

Belum jelas di mana lokasi pengambilan gambar dan dari mana sumbernya. Hanya sedikit latar yang bisa menggambarkan lokasi. Namun wajah orang yang direkam terlihat jelas, dan menggunakan pakaian beratribut logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Di akhir tayangan video ini, perempuan itu masih ingin berbicara lebih panjang, namun dipotong oleh seorang laki-laki yang diduga sebagai perekam gambar. “Selesai dulu ya bu, karena saya buru-buru,” kata lelaki itu dengan dialek khas Sulsel.

4. Bawaslu menyelidiki lokasi pengambilan gambar

Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIPIDN Times / Aan Pranata

Ketua Bawaslu Makassar Nursari mengatakan, pihaknya belum menerima laporan soal video dugaan kampanye hitam itu. Namun video yang beredar di masyarakat sudah diterima dan sementara masih diselidiki.

Nursari mengatakan, Bawaslu Makassar berkoordinasi dengan Bawaslu Sulsel berupaya mencari tahu lokasi pengambilan gambar. Sebab, kepastian lokasi jadi dasar untuk mengusut lebih lanjut dugaan pelanggaran pemilu.

“Kita sudah sebar video ke petugas pengawas di kecamatan dan kelurahan untuk mengidentifikasi lokasinya,” ucap Nursari.

5. PKS membantah perempuan di video sebagai kadernya

Jokowi Dituding Akan Hapus Pelajaran Agama, Begini Reaksi PDIPIDN Times/Yogi Pasha

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sulsel Surya Darma enggan menanggapi serius soal video dugaan kampanye hitam itu. Dia juga membantah wanita di dalam video merupakan kader PKS, karena bisa jadi ada pencatutan logo. 

Surya mengatakan, pada dasarnya PKS mengkampanyekan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap dalam koridor hukum. Upaya kampanye menjauhi praktik kampanye hitam.

“Bagusnya dilacak asal, di mana dapat pertama kali video ini. PKS normatif saja, tidak boleh produksi hoaks dan fitnah, meski suhu politik sudah sangat panas,” kata dia.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak Beratribut PKS Diduga Kampanye Hitam soal Jokowi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya