Jokowi Kembali Gelar Rapat Virtual, Imbas Kasus Corona Achmad Purnomo?

Selama PSBB, rapat Jokowi selalu dilakukan langsung

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas pertama kali bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, dalam rapat terbatas hari ini ada yang berbeda.

Selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar, Jokowi selalu menggelar rapat terbatas dengan tatap muka, tetapi hari ini rapat terbatas kembali digelar secara virtual.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Bey Machmudin, membantah bahwa rapat terbatas yang digelar secara virtual hari ini tak ada hubungannya dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang dinyatakan positif COVID-19.

"Gak ada (kaitannya dengan Achmad Purnomo). Rapat virtual kan biasa dalam adaptasi kebiasaan baru. Nanti ada pelantikan, kehadiran fisik," kata Bey saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

1. Ratas virtual dilakukan agar efisien

Jokowi Kembali Gelar Rapat Virtual, Imbas Kasus Corona Achmad Purnomo?Rapat Terbatas Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden pada Senin, (27/7/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sementara itu Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, rapat terbatas virtual digelar agar lebih efisien. Ia juga mengatakan rapat hari ini memang sudah terjadwal virtual di Sekretariat Kabinet.

"Tatap muka tetap ada, jadi melihat waktu Bapak Presiden jika padat maka lebih efisien video conference, dan tentunya akan ada jadwal rapat tatap muka juga," ujar Heru saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Baca Juga: Rapat Virtual, Ini Perintah Jokowi untuk Komite Penanganan COVID-19 

2. Jokowi ingin penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan seimbang

Jokowi Kembali Gelar Rapat Virtual, Imbas Kasus Corona Achmad Purnomo?Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan

Dalam rapat terbatas hari ini, Jokowi kembali mengingatkan para jajarannya agar selalu memiliki rasa krisis karen pandemik virus corona. Ia meminta rasa krisis kesehatan itu selalu digaungkan selama vaksin belum ditemukan.

Jokowi menuturkan, Komite Penanganan COVID-19 dan PEN dibentuk guna mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi agar seimbang. Ia mengingatkan agar gas dan rem antara kesehatan dan ekonomi tidak berat sebelah.

"Penanganan kesehatan menjadi prioritas, tidak boleh mengendur sedikit pun, aura krisis kesehatan ini harus terus digaungkan sampai nanti vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif," ujar Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/7/2020).

3. Lihat data kasus global, Jokowi minta menterinya hati-hati

Jokowi Kembali Gelar Rapat Virtual, Imbas Kasus Corona Achmad Purnomo?Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020) (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan informasi yang ia terima tentang perkembangan virus corona atau COVID-19 di dunia. Dengan adanya data global di mana penyebaran virus corona semakin bertambah, ia mengingatkan jajarannya untuk tetap waspada agar kasus di Indonesia tak semakin banyak.

"Pagi hari ini saya mendapatkan informasi bahwa kasus global sudah mencapai 15,8 juta dengan angka kematian 640 ribu. Di Amerika Serikat sendiri sudah mencapai 4,2 juta, di Brasil 2,3 juta, di India 1,4 juta. Oleh sebab itu, hati-hati," ujarnya.

Melihat data-data kasus global, ia meminta agar prioritas penanganan kesehatan tak kendur. Dengan alasan itulah Jokowi membentuk komite yang membawahi dua satgas.

"Hati-hati betul, jangan sampai aura krisis itu sudah hilang, semangat menangani krisis ini hilang atau turun," ucap Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Sebut 8 Provinsi Berkontribusi 74 Persen Kasus COVID-19 di RI!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya