Jokowi Minta Kementerian BUMN dan Pertanian Buka Lahan Baru Persawahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta para menterinya untuk waspada dan melakukan kalkulasi kemungkinan terjadinya kemarau panjang tahun ini. Hal itu penting untuk mempersiapkan kebutuhan pangan ke depannya.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Jokowi sudah memerintahkan Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian (Kementan) agar membuka lahan baru untuk persawahan.
Baca Juga: Jokowi: Stok Beras Defisit di 7 Provinsi
1. Pemerintah akan gunakan lahan di Kalimantan Tengah
Airlangga menyampaikan, lahan baru yang akan dijadikan persawahan adalah lahan basah atau lahan gambut. Dia menjelaskan, di Kalimantan Tengah terdapat 900.000 hektare lahan yang bisa digunakan.
"Di Kalimantan Tengah diperkirakan ada lebih 900.000 hektare, yang sudah siap 300.000 hektare. Juga yang dikuasai BUMN ada sekitar 200.000 hektare. Agar dibuat perencanaan, agar bisa ditanami padi walaupun field-nya lebih rendah daripada yang lain," ujar Airlangga dalam keterangan persnya di channel Sekretariat Kabinet RI, Selasa (28/4).
2. Pemerintah akan monitor cuaca untuk waspadai terjadinya kemarau panjang
Editor’s picks
Mengenai kemungkinan musim kemarau panjang, Airlangga menyebut, pemerintah akan terus memantaunya. Hal itu juga sudah menjadi instruksi Presiden Jokowi.
"Di Indonesia, walaupun BMKG sampaikan tidak akan ada cuaca kering ekstrem, namun kami monitor apakah di semester dua, tantangan alam baik kekeringan atau hama 5 tahunan," ucap dia.
3. Jokowi minta menterinya waspada kemungkinan terjadi kemarau panjang
Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya kemarau panjang. Menurut Jokowi, para menteri perlu waspada meskipun ia mendapatkan laporan dari BMKG bahwa tidak ada cuaca ekstrem tahun ini.
"Walau prediksi BMKG tidak ada cuaca yang ekstrem, namun tetap harus diwaspadai, terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," kata Jokowi.
Baca Juga: Defisit Stok Bahan Pokok, Jokowi: PSBB Jangan Ganggu Jalur Logistik