Jokowi: Tes PCR Harus Diperluas untuk Kurangi Tumpukan Sampel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta agar metode tes virus corona atau COVID-19 melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) diperluas jangkauannya. Dia pun mengapresiasi Kementerian BUMN yang sudah menambah alat tes PCR di lebih dari 20 laboratorium.
Hal itu diminta Jokowi saat melakukan rapat terbatas dengan jajaran menteri kabinet dan Gugus Tugas COVID-19, yang disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/4).
1. Tes PCR harus diperluas jangkauannya
Jokowi menginstruksikan agar tes PCR diperluas jangkauannya. Menurutnya, hal itu penting guna mengurangi tumpukan pemeriksaan sampel, terutama di daerah episentrum dengan penyebaran virus terbanyak.
"Saya dapat laporan memang sekarang sudah diperbanyak untuk tempat lab-nya, yang dulu hanya 3, sekarang sudah meloncat menjadi 29 tempat dari 78 yang dipersiapkan," ujar Jokowi.
Baca Juga: Alat Test PCR dari Swiss Tiba di Indonesia dan Siap Didistribusikan
2. Pemerintah adakan tes PCR yang dapat jangkau 26.500 tes
Editor’s picks
Jokowi menyampaikan, tes PCR sendiri saat ini sudah bisa menjangkau 26.500 tes. Pendapatnya, itu adalah kemajuan yang baik.
"Tapi saya ingin setiap hari paling tidak kita bisa tes lebih dari 10 ribu," ucapnya.
3. Jokowi apresiasi Kementerian BUMN yang menambah alat tes PCR
Menyoal pengadaan tes PCR yang dilakukan Kementerian BUMN, Jokowi juga turut mengapresiasinya. Ia mengatakan, dengan pengadaan tersebut, maka sampel yang diperiksa bisa dilakukan lebih cepat lagi.
"Saya sangat menghargai pengadaan 18 buah alat tes PCR cepat yang dilakukan Kementerian BUMN yang minggu ini saya kira satu, dua, tiga alat itu sudah bisa di-install, sehari satu alat bisa 500 PCR, kalau 18 alat berarti bisa tes 9.000 PCR setiap hari," jelas Jokowi.
Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa BPPT Pilih Kembangkan qRT-PCR