Jubir Presiden Fadjroel Ditunjuk Jadi Dubes, Siapa Penggantinya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah menunjuk juru bicaranya, Fadjroel Rachman, untuk menjadi duta besar di Kazakhstan dan Tajikistan. Lantas, siapa yang akan menggantikan posisi Fadjroel menjadi jubir presiden yang baru?
Terkait hal ini, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, kebutuhan jubir presiden selanjutnya tergantung tingkat urgensinya. Sebab, kata Ngabalin, masalah komunikasi publik Istana bisa melalui siapa saja, misalnya dari KSP, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), atau Sekretaris Kabinet (Seskab). Bahkan, Presiden Jokowi juga sering menyampaikan keterangan pers sendiri tanpa melalui jubir.
“Selama ini kan Bapak Presiden untuk bisa memberikan kepastian kepada publik dan masyarakat, beliau secara langsung menyampaikan kepada masyarakat, kepada publik,” kata Ngabalin saat dihubungi IDN Times, Senin (28/6/2021).
Baca Juga: Diusulkan Jokowi Jadi Dubes, Fadjroel Rachman: Anugerah Tak Ternilai
1. Kalaupun tanpa jubir, komunikasi publik Istana tetap bisa lewat KSP, Setneg, dan Seskab
Menurut Ngabalin, jika pun nanti tidak ada jubir presiden, maka komunikasi publik Istana tetap bisa berjalan seperti biasa.
“Karena selama ini kan juga berjalan dengan baik tanpa ada halangan, sehingga apakah nanti Bapak Presiden mau menunjuk lagi juru bicara baru dengan staf khusus komunikasi, itu tentu Bapak Presiden yang tahu dan seberapa tahu tingkat kebutuhannya. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.
“KSP, Setneg, dan Seskab menjadi tiga pilar penting dalam komunikasi publik di Istana Negara, jadi normal saja,” lanjut Ngabalin.
2. Tak masalah komunikasi publik Istana melalui banyak pintu
Editor’s picks
Menyoal komunikasi publik Istana yang kerap dikritik karena terlalu banyak ‘pintu’, Ngabalin mengatakan, selama masyarakat masih bisa mendapatkan informasi dengan jelas, hal itu tidak jadi masalah.
“Kami sudah tahu strategi yang dilakukan oleh pemerintah atau Bapak Presiden. Itu sebabnya pentingnya KSP, kemudian kami koordinasikan dengan Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet,” jelas Ngabalin.
3. Fadjroel sebut penugasan dari Jokowi adalah anugerah tak ternilai
Sebagai informasi, Presiden Jokowi telah mengirimkan daftar calon duta besar ke DPR RI. Dari 33 nama yang diusulkan, nama Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, masuk di dalamnya.
Berdasarkan Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/06/2021 tertanggal 4 Juni 2021, Fadjroel akan ditugaskan menjadi duta besar di Kazakhstan dan Tajikistan.
Mengenai tugas barunya, Fadjroel mengatakan siap dengan apapun tugas yang diberikan Presiden Jokowi. Bahkan, ia menyebut tugas dari presiden merupakan anugerah tak ternilai.
"Apapun tugas negara yang diarahkan Presiden Joko Widodo kepada saya adalah anugerah tak ternilai. Karena tugas negara adalah tugas mulia, dimanapun, untuk kejayaan negara dan bangsa menuju Indonesia Maju," kata Fadjroel saat dihubungi IDN Times, Jumat (25/6/2021).
Baca Juga: Fadjroel Bantah Pemerintah Pakai Buzzer untuk Hadapi Kritik