Jubir Satgas COVID-19: Vaksin Tidak Menjamin Melindungi Lebih Lama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin bukanlah satu-satunya cara untuk melindungi masyarakat yang beraktivitas dari serangan virus corona. Menurutnya, salah satu cara yang tetap efektif menangkal penyebaran COVID-19 adalah disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
"Tentunya ini (vaksin) bukan satu-satunya bisa melindungi masyarakat untuk beraktivitas sosial ekonomi," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: Anies: Selama Belum Ada Vaksin COVID-19, Vaksin Kita Adalah Masker
1. Vaksin tidak menjamin bisa memberikan proteksi kekebalan yang lama
Wiku menyampaikan, orang yang terinfeksi virus corona masih bisa terinfeksi lagi. Dalam pengembangannya, lanjut dia, tidak ada yang menjamin vaksin bisa memberikan proteksi kekebalan yang lama.
"Sampai dengan sekarang, belum ada hasil yang mengatakan bahwa vaksin ini akan memberikan proteksi atau kekebalan selama berapa lama, dan ini semua sedang proses uji klinis di berbagai negara," ucap dia.
2. Perlindungan utama dari COVID-19 adalah pakai masker, jaga jarak, dan mencuci tangan
Editor’s picks
Oleh karena itu, ujar Wiku, upaya pertama untuk terhindar dari COVID-19 adalah pencegahan. Cara pencegahan yang paling utama yaitu menerapkan protokol kesehatan.
"Menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan, dan membiasakan itu menjadi kebiasaan baru, dan dilakukan secara kolektif di seluruh masyarakat Indonesia. Semakin cepat kita bisa berubah perilaku secara kolektif, itu adalah proteksi kita semuanya," tutur Wiku.
3. Pemerintah tetap upayakan vaksin sebagai pelindung masyarakat dari bahaya COVID-19
Kendati begitu, pemerintah tetap mengupayakan adanya vaksin sebagai pelindung masyarakat. Ia berharap, ke depannya vaksin dapat melindungi masyarakat dari serangan virus corona.
"Kita harus bekerja sama memastikan bahwa perubahan perilaku harus dilakukan tanpa menunggu vaksinnya ada. Tapi vaksin tetap diupayakan pemerintah, dalam rangk melindungi masyarakat," ucap Wiku.
Baca Juga: Ini Daftar 66 Kabupaten Kota yang Masuk Zona Hijau COVID-19