KKB Dikategorikan Kelompok Teroris, Moeldoko: Harus Ditindak Tegas!
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 13 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tindakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sudah bisa masuk kategori terorisme. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan-tindakan tegas untuk mengatasinya.
Kendati begitu, kata Moeldoko, pemerintah tetap akan mengkaji julukan teroris untuk KKB terlebih dahulu. Sebab, KKB masih sering dikaitkan dengan isu HAM, sehingga pemerintah tak ingin mengabaikannya.
"Di satu sisi diperlukan tindakan-tindakan yang sangat tegas, karena ini berkaitan dengan rasa takut yang berlebihan bagi masyarakat dan rasa aman yang sudah mulai diragukan di sana. Buktinya ada pembunuhan guru, pembunuhan masyarakat asli, membakar sekolahan, dan lain-lain," ujar Moeldoko dalam keterangan persnya yang digelar secara daring, Rabu (28/4/2021).
Baca Juga: Ditembak KKB, Kepala BIN Papua Akan Dimakamkan di TMP Kalibata
1. Tindakan intimidasi KKB sudah bisa dimasukan kategori terorisme
Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)Mantan Panglima TNI ini mengungkapkan, tindakan KKB saat ini dikategorikan tindakan terorisme. Alasannya, tindakan yang mereka lakukan sudah mulai mengintimidasi dan memberikan rasa takut pada masyarakat.
"Ini bisa kategori kegiatan terorisme. Kegiatan-kegiatan sudah menjurus terorisme, karena memunculkan rasa tidak aman, rasa takut yang terbangun berlebihan bagi masyarakat," tuturnya.
2. Moeldoko sering berdialog dengan tokoh Papua untuk menyelesaikan masalah KKB
Kepala Staf Presiden, Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)Lebih lanjut, Moeldoko menyampaikan, untuk penanganan KKB sendiri perlu dialog dengan para tokoh Papua. Dia mengaku sudah sering melakukan dialog dengan para tokoh Papua tersebut.
"Saya sering menerima tokoh-tokoh masyarakat Papua, baik dari kelompok akademisi, tokoh-tokoh agama, budaya. Sering saya berdialog dengan beliau-beliau itu yang berasal dari asli Papua. Untuk itu, akan kita lanjutkan ini karena kita menginginkan penyelesaian yang sangat tepat dan pas, tidak mengorbankan banyak pihak," jelasnya.
3. Jokowi perintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk tangkap semua anggota KKB
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menangkap semua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Perintah ini dikeluarkan Jokowi usai gugurnya Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, akibat kontak tembak dengan KKB.
"Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB. Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua maupun di seluruh pelosok Tanah Air," tegas Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4/2021).
Baca Juga: Labeli KKB Sebagai Teroris, BIN: Korbannya Banyak Masyarakat Sipil
Berita Terkini Lainnya
