KSP: Jangan Remehkan Vaksin COVID-19, Bisa Kurangi Keparahan Omicron

Antibodi akan membuat COVID-19 jadi lemah

Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti, mengingatkan masyarakat agar tidak meremehkan vaksin. Menurut dia, vaksin bisa mengurangi keparahan akibat varian COVID-19 seperti Omicron.

"Sudah terbukti vaksin bisa mengurangi tingkat keparahan COVID-19 varian Omicron," kata Brian dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Satgas: Kematian Akibat COVID-19 Omicron Tak Separah Gelombang 1 dan 2

1. KSP sebut tubuh yang miliki antibodi akan buat virus menjadi lemah

KSP: Jangan Remehkan Vaksin COVID-19, Bisa Kurangi Keparahan OmicronPetugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga yang akan disuntikkan kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 Booster. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Brian menerangkan tubuh seseorang yang sudah memiliki antibodi atau kekebalan akan membuat virus menjadi lemah.

"Sebaliknya, jika virus itu masuk ke dalam tubuh yang tidak memiliki antibodi, selain menginfeksi juga akan mengubah bentuknya menyesuaikan lingkungan tubuh manusia manusia yang dilewatinya," tutur dia.

"Kalau perubahannya menjadi tambah jinak, ya aman. Tapi jika perubahan malah menjadikan varian mutan yang lebih berbahaya, ini yang sangat berisiko," tambah Brian.

2. Luhut minta orang yang antivaksin ikut bertanggung jawab jika ada yang meninggal akibat COVID-19

KSP: Jangan Remehkan Vaksin COVID-19, Bisa Kurangi Keparahan OmicronLuhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, memberikan teguran keras bagi orang-orang yang antivaksin COVID-19. Dia mengatakan bila ada orang-orang yang meninggal akibat COVID-19, maka itu turut menjadi tanggung jawab mereka. Sebab, berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, dari 356 pasien yang meninggal akibat COVID-19, sebanyak 69 persen di antaranya baru menerima vaksin satu dosis. 

"Saya mohon orang-orang yang menganjurkan dirinya atau orang lain agar tak divaksinasi, Anda ikut bertanggung jawab di komunitasmu kalau ada orang yang meninggal karena tidak divaksinasi. Jadi, saya minta betul (agar kaum lansia segera divaksinasi)," kata Luhut ketika memberikan keterangan pers seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa, 8 Februari 2022.

"Saya juga mohon kepada para lansia yang belum divaksinasi agar secepatnya divaksinasi sana," kata pria yang juga menjabat Komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa dan Bali itu. 

Baca Juga: [WANSUS] Ketua PB IDI: Garda Terdepan Siap Hadapi Amuk Omicron

3. Luhut imbau masyarakat tidak panik meski kasus COVID-19 melonjak

KSP: Jangan Remehkan Vaksin COVID-19, Bisa Kurangi Keparahan OmicronWarga beraktivitas di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

Selain itu, Luhut mengimbau masyarakat tidak panik meski kasus harian COVID-19 kembali melonjak. Dia meyakinkan mayoritas pasien kasus harian COVID-19 akibat varian Omicron menunjukkan tanpa gejala dan gejala ringan.

"Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron ini, karena kami telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron," kata dia.

Luhut juga mengimbau masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa sesuai dengan aturan protokol kesehatan, dan ketentuan PPKM. "Bila itu semua dipatuhi, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar dia. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya