Menko Airlangga Ungkap Alasan Turunnya Jumlah Testing COVID Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan kenapa jumlah testing COVID-19 semakin menurun. Airlangga mengatakan, jumlah testing berkurang karena ada laboratorium yang tidak beroperasi saat hari libur.
“Kalau kita lihat hari ini sudah agak naik yaitu 179 ribu. Memang 7 days moving average kita di 218 ribu dan kemarin karena sebagian, karena ada hari libur maka sebagian laboratorium saat itu tidak beroperasi,” jelas Airlangga dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenko Marves, Rabu (21/7/2021).
Baca Juga: Perintah Jokowi, Testing-Tracing Ditingkatkan di Daerah Padat Penduduk
1. Airlangga sebut pemerintah ikuti standar WHO untuk testing
Airlangga juga mengungkapkan, saat ini pemerintah telah menggunakan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Apabila positivity rate di bawah 5 persen, maka testingnya harus 1:1.000 penduduk.
“Kemudian tentu pada saat di atas 5 persen guide line-nya kita buat berbasis jumlah penduduk daerah masing-masing. Itu sudah masuk dalam Inmendagri. Bisa dilihat nanti secara spesifik per daerah dan per minimum testing. Jadi kita gunakan itu karena sudah menghitung hal demikian,” jelas Airlangga.
2. Target testing pemerintah tidak tercapai selama PPKM Darurat
Editor’s picks
Selama masa PPKM Darurat, pemerintah menargetkan pemeriksaan mencapai 324.283 per hari. Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pernah menargetkan bahwa pemeriksaan per hari akan ditingkatkan mencapai 400 ribu.
Namun nyatanya, selama PPKM Darurat berlangsung, target pemeriksaan yang sudah direncanakanan pemerintah tidak terealisasi. Terhitung dari 3-20 Juli 2021, menurut data Satgas Penanganan COVID-19, capaian testing tertinggi saat PPKM Darurat yaitu pada 15 Juli 2021 dengan 185.321 orang per hari.
3. Satgas sebut angka testing menurun karena terlambat input data dari laboratorium
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan turunnya jumlah testing COVID-19. Salah satunya adalah keterlambatan input data dari laboratorium, terutama di akhir pekan.
"Ke depannya, pemerintah berkomitmen meningkatkan kapasitas 3T secara keseluruhan dengan berkoordinasi serta memfasilitasi pemerintah daerah untuk mencapai targetnya masing-masing, sesuai yang telah ditetapkan dalam Instruksi Mendagri," kata Wiku dalam keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).
Baca Juga: Pemerintah Akui Capaian Testing 3 Hari Terakhir Masih Rendah